kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street melesat, Dow Jones terbang lebih dari 5%


Selasa, 03 Maret 2020 / 06:10 WIB
Wall Street melesat, Dow Jones terbang lebih dari 5%
ILUSTRASI. Kemarin, tiga indeks utama Wall Street naik lebih dari 4%.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Amerika Serikat (AS) mulai terangkat setelah penurunan yang terjadi lebih dari sepekan terakhir. Kemarin, tiga indeks utama Wall Street naik lebih dari 4%.

Senin (2/3), Dow Jones Industrial Average mencetak kenaikan 5,09% dalam sehari, tertinggi di antara tiga indeks utama WAll Street. Dow Jones ditutup pada 26.703,32.

Indeks S&P 500 melonjak 4,60% ke 3.090,23. Sedangkan Nasdaq Composite melaju 4,49% ke 8,952,17.

Lonjakan Wall Street di hari pertama perdagangan bulan Maret ini menutup kenaikan sebagian besar bursa saham Asia dan Eropa. Indeks FTSE 100 di London naik 1,13%. Sedangkan STOXX 600 naik tipis 0,09%.

Di Asia, kemarin Nikkei 225 menguat 0,95% dan Kospi naik 0,78%. Hang Seng naik 0,62% dan indeks Shanghai melesat 3,15%.

"Ada harapan bahwa kita akan melihat langkah terkoordinasi oleh bank-bank sentral global untuk menahan perlambatan akibat virus corona," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group kepada Reuters.

Baca Juga: Awal pekan, Wall Street dibuka naik setelah tren penurunan baru-baru ini

Sejumlah data ekonomi bulan Februari mulai muncul yang menunjukkan tekanan pada sektor manufaktur dan jasa. Di AS, belanja konstruksi bulan Januari naik dengan laju tertinggi dalam dua tahun.

Sementara harga minyak WTI kontrak April 2020 melonjak lebih dari 4,44% ke US$ 46,75% meski belum menutup penurunan yang terjadi sepekan lalu.

Para trader kini bertaruh 100% kemungkinan pemangkasan suku bunga Federal Reserve hingga 50 basis point dari level sekarang 1,50%-1,75% pada rapat bulan Maret yang akan berlangsung 17-18 Maret.

Sementara Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) memperingatkan bahwa wabah virus corona bisa menimbulkan penurunan terburuk ekonomi global sejak krisis finansial. Dengan skenario terburuk, pertumbuhan ekonomi global bisa turun menjadi hanya 1,5% tahun ini.

Ed Clissold, chief US strategist Ned Davis Research mengatakan bahwa kondisi saat ini belum menurun. "Akan ada kabar buruk dalam beberapa pekan tentang orang-orang yang terinfeksi virus corona di berbagai negara, termasuk AS," kata Clissold kepada Reuters.

Baca Juga: Mantan ekonom Trump: Virus corona bisa memicu resesi global!

Dia mengatakan, perusahaan-perusahaan akan merilis peringatan penurunan laba dan data ekonomi akan memburuk. Clissold mengatakan, meski naik di hari Senin, bursa saham belum menyentuh bottom.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×