Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak lanjutkan pelemahan pada untuk hari kedua berturut-turut, dengan Brent mencapai level terendah dalam dua minggu. Harga minyak terseret data resmi yang menunjukkan lonjakan mengejutkan dalam persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS).
Kamis (28/10), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Desember 2021 turun US$ 1,36, atau 1,6% menjadi US$ 83,22 per barel. Ini posisi terendah dalam dua minggu, setelah turun 2,1% di sesi sebelumnya.
Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Desember 2021 melemah US$ 1,28 atau 1,6% ke US$ 81,38 per barel, terendah satu minggu. Pada rabu (27/10), WTI anjlok 2,4%.
Berdasarkan data Departemen Energi AS, stok minyak mentah Negeri Paman Sam tersebut naik 4,3 juta barel di pekan lalu. Jumlah itu dua kali lipat dari perkiraan kenaikan 1,9 juta barel yang diprediksi para analis.
Baca Juga: Harga minyak WTI dan Brent anjlok lebih dari 2% usai stok minyak AS melonjak
"Peningkatan stok "besar" datang "dibalik lonjakan besar dalam impor bersih minyak mentah dan pemrosesan kilang yang masih lamban," kata analis komoditas Citi Research dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters.
Namun, stok bensin turun 2 juta barel ke level terendah dalam hampir empat tahun, bahkan ketika konsumen AS berjuang karena adanya kenaikan harga guna mengisi tangki mereka.
Di pusat pengiriman WTI di Cushing, Oklahoma, penyimpanan minyak mentah adalah yang paling terkuras dalam tiga tahun, dengan harga untuk kontrak berjangka yang lebih lama menunjukkan pasokan akan tetap rendah selama berbulan-bulan.
Selanjutnya: IHSG melemah ke 6.567,6 pada pagi ini (28/10), asing net sell Rp 57,8 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News