kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Harga minyak WTI dan Brent anjlok lebih dari 2% usai stok minyak AS melonjak


Kamis, 28 Oktober 2021 / 06:22 WIB
Harga minyak WTI dan Brent anjlok lebih dari 2% usai stok minyak AS melonjak
ILUSTRASI. Harga minyak mentah kompak melemah di atas 2%


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak mentah ditutup melemah setelah stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik lebih dari yang diharapkan, bahkan ketika persediaan bahan bakar turun dan tangki di pusat penyimpanan terbesar di Negeri Paman Sam itu semakin kosong.

Rabu (27/10), harga minyak berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Desember 2021 ditutup turun US$ 1,82 atau 2,1% ke US$ 84,58 per barel, setelah ditutup pada level tertinggi tujuh tahun pada hari Selasa.

Setali tiga uang, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Desember 2021 melemah US$ 1,99 atau 2,4% menjadi US$ 82,66 per barel.

Kenaikan yang lebih besar dari perkiraan dalam stok minyak mentah AS memberikan dorongan kepada beberapa investor untuk menurunkan posisi beli setelah kenaikan kuat dalam beberapa pekan terakhir yang membawa Brent dan WTI ke tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Harga minyak mulai terkoreksi dan tren kenaikannya mulai terbatas

"Kami mengalami kemunduran yang wajar dalam aksi ambil untung lebih dari apa pun, tetapi harga masih di atas US$ 80 untuk WTI adalah angka yang kuat," kata Gary Cunningham, Director of Market Research di Tradition Energy.

Kedua tolok ukur minyak mentah itu ditutup pada hari Jumat (22/10) lalu dengan kenaikan mingguan ketujuh berturut-turut karena produsen utama menahan pasokan dan permintaan rebound setelah pelonggaran pembatasan pandemi.

Namun, data Departemen Energi AS memperlihatkan, persediaan minyak mentah naik 4,3 juta barel di pekan lalu. Jumlah itu lebih tinggi dari perkiraan kenaikan 1,9 juta barel.

Sementara itu, stok bensin turun 2 juta barel, menurunkannya ke level yang tidak terlihat dalam hampir empat tahun, karena konsumen AS bergulat dengan kenaikan harga untuk mengisi tangki kendaraan mereka.

Penyimpanan di pusat pengiriman WTI di Cushing, Oklahoma, lebih terkuras daripada level mana pun dalam tiga tahun terakhir, dengan harga untuk kontrak berjangka yang lebih lama menunjukkan pasokan yang bertahan di level tersebut selama berbulan-bulan.

Baca Juga: Emas spot ditutup menguat, didorong penurunan imbal hasil obligasi AS dan dolar AS

Minyak telah naik akhir-akhir ini karena ekspektasi bahwa negara-negara seperti China dan India akan menanggapi kekurangan batubara dan gas alam dengan beralih ke produk turunan minyak mentah untuk pembangkit listrik dan pemanas.

Permintaan tersebut dapat meningkatkan konsumsi minyak mentah, secara keseluruhan lebih dari 500.000 barel minyak per hari.

Cunningham mengatakan bahwa ekspektasi mungkin berlebihan, karena semuanya masih tergantung pada keadaan ekonomi global.

"Ada reli di natgas sehingga ada banyak kekhawatiran tentang aset pembangkitan yang dialihkan kembali ke pembangkit berbasis minyak - itu adalah bagian besar dari reli dan sekarang beberapa di antaranya sedikit mereda," pungkas dia.

Selanjutnya: Wall Street melemah, S&P 500 dan Dow Jones terseret saham cyclical

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×