Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - MELBOURNE. Harga minyak melemah pada awal perdagangan pada hari ini. Namun, harga minyak acuan ini tetap berada di jalur kenaikan mingguan lebih dari 6% dengan prospek permintaan minyak yang membaik dan pemulihan ekonomi yang kuat di China dan Amerika Serikat (AS) yang mengimbangi kekhawatiran tentang lonjakan infeksi Covid-19.
Jumat (16/4), pukul 08.15 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juni 2021 turun 17 sen atau 0,3% ke level US$ 66,77 per barel.
Serupa, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juni 2021 turun 19 sen atau 0,3% menjadi US$ 63,27 per barel.
Pemulihan ekonomi yang kuat di seluruh dunia dan pembatasan pasokan oleh OPEC+, serta respons yang hati-hati terhadap harga yang lebih tinggi oleh produsen minyak AS sebenarnya mendukung pasar," kata ekonom senior Westpac, Justin Smirk.
"Kami masih berpikir ada risiko yang jelas bahwa harga bisa naik hingga US$ 70 per barel sebelum kami melihat penurunan yang lebih berarti," lanjut Smirk.
Baca Juga: Data ekonomi AS positif, harga minyak ditutup menguat tipis pada Kamis (15/4)
Dia menambahkan, semakin lama harga ada di level tinggi, semakin banyak kemungkinan pasokan kembali ke pasar, dan risiko kasus Covid-19 yang melonjak di tempat-tempat seperti India dan Eropa pada akhirnya dapat mendorong harga turun.
Untuk saat ini, lonjakan kuat dalam penjualan ritel AS, penurunan klaim pengangguran, dan tanda-tanda lebih banyak mobil di jalan pada ekonomi terbesar dunia mendukung pasar.
"Pembukaan kembali ekonomi (AS) telah terlihat dari tingkat lalu lintas yang meningkat di berbagai negara bagian di seluruh negara," kata analis ANZ dalam sebuah catatan, menambahkan bahwa India dan China juga menunjukkan "tingkat kemacetan yang tinggi".
Pedagang menantikan peningkatan lalu lintas yang khas di Amerika Serikat pada bulan Juni hingga Agustus.
"Dengan perjalanan bermil-mil di jalan raya AS untuk pertama kalinya sejak wabah pandemi, itu berarti kita sedang dalam perjalanan menuju musim mengemudi yang terjadi pada musim panas di AS yang melimpah yang bisa mendekati musim panas 2019," kata Chief Global Market Strategist Axi Stephen Innes dalam sebuah catatan.
Selanjutnya: Tencent raup US$ 4,5 miliar dari penerbitan obligasi terbarunya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News