Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Sudah empat hari terakhir, kontrak harga minyak dunia mengalami kenaikan. Lonjakan itu dipicu oleh optimisme kenaikan permintaan bahan bakar akibat pemulihan ekonomi di AS, pengguna energi terbesar dunia.
Asal tahu saja, data yang dirilis Departemen Energi pada 4 Agustus lalu menunjukkan, permintaan rata-rata bahan bakar AS dalam sebulan mencapai 19,3 juta barel per hari. Angka tersebut naik 2% dari periode yang sama tahun lalu. Sementara, cadangan minyak AS melorot 2,8 juta barel menjadi 357,9 juta barel.
"Proyeksi akan permintaan bahan bakar mulai pulih, meskipun sedikit melambat," ujar Ben Westmore, ekonom National Australia Bank Ltd di Melbourne.
Selain itu, harga minyak mengalami kenaikan setelah sejumlah analis yang disurvei Bloomberg memprediksi penjualan ritel di Negeri Paman Sam itu kemungkinan akan melonjak pada Juli, untuk kali pertama dalam tiga bulan.
Catatan saja, pada pukul 10.42 waktu Singapura, kontrak harga minyak menyentuh posisi US$ 81,01. Sebelumnya, kontrak harga minyak untuk pengantaran cepat mengalami kenaikan 41 sen atau 0,5% menjadi US$ 81,11 per barrel di NYMEX. Pada 6 Agustus lalu, kontak harga minyak ini sempat melorot US$ 1,31 atau 1,6% menjadi US$ 80,70.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News