Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
LONDON. Harga minyak merosot ke posisi terendah tiga bulan pada hari Selasa (14/3) setelah OPEC melaporkan kenaikan stok minyak mentah global dan kejutan lonjakan produksi dari anggota terbesar, Arab Saudi, meskipun adanya kesepakatan pembatasan output.
Mengutip Reuters, minyak Brent turun 91 sen menjadi US$ 50,44 per barel pada pukul 14.21 GMT, setelah menyentuh US$ 50,33 per barel, terendah sejak 30 November. Sedangkan, minyak mentah AS turun US$ 1 ke US$ 47,40 per barel, juga setelah jatuh ke level terendah November di US$ 47,28.
Sumber sekunder menyebutkan produksi minyak Arab Saudi jatuh pada Februari 9.797.000 barel per hari (bph). Tetapi, Riyadh mengatakan OPEC naik menjadi 10.011.00 barel per hari.
"Fokus pada Arab Saudi mendorong produksi kembali ke 10 juta barel per hari. Saudi menjadi salah satu kurang kepatuhan,” kata Harry Tchillinguirian, global head of oil strategy di BNP Paribas.
Harga minyak sekarang berbalik arah setelah membukukan penguatan sejak OPEC pada 30 November sepakat untuk melakukan pemangkasan produksi.
Investor telah fokus pada data persediaan setelah OPEC mengatakan pemotongan yang bertujuan untuk menstabilkan harga dan penarikan stok global.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak mengatakan dalam laporan bulanannya bahwa cadangan minyak di negara-negara industri naik pada bulan Januari 278 juta barel di atas rata-rata lima tahun, dengan penambahan dari minyak shale AS dan pasokan non-OPEC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News