Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MELBOURNE. Harga minyak jatuh lagi ke bawah level US$ 45 per barel pada transaksi perdagangan pagi ini (2/9). Mengutip data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Oktober turun sebesar US$ 1,55 menjadi US$ 43,86 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 09.58 waktu Sydney, harga kontrak yang sama berada di posisi US$ 44,15 per barel.
Pada Selasa (1/9), harga kontrak minyak tertekan hingga US$ 3,79 menjadi US$ 45,41 sebarel.
Sementara, harga kontrak minyak Brent untuk pengantaran Oktober turun sebesar US$ 1,08 atau 2,2% menjadi US$ 48,48 sebarel di ICE Futures Europe exchange. Kemarin, harga kontrak yang sama turun US$ 4,59 atau 8,5% menjadi US$ 49,56 per barel. Dengan demikian, harga minyak Brent lebih premium US$ 4,3 dibanding minyak WTI.
Harga minyak tertekan sebelum dirilisnya data pemerintah AS mengenai cadangan minyak AS yang diprediksi menanjak. Hasil survei Bloomberg menunjukkan, cadangan minyak dunia kemungkinan akan naik sebesar 900.000 barel pada pekan lalu. Data ini dijadwalkan akan dirilis pada hari ini. Sebelumnya, American Petroleum Institute melaporkan terjadi kenaikan suplai minyak sebesar 7,6 juta barel pada pekan yang berakhir 28 Agustus.
"Pasar melihat adanya penambahan suplai yang signifikan pada cadangan minyak. Hal ini semakin menambah kecemasan mengenai tingkat permintaan minyak global," Michael McCarthy, chief strategist CMC Markets di Sydney. Dia memprediksi, volatilitas di pasar energi akan terus berlanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
