kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Harga minyak gagal menahan tekanan turun


Selasa, 23 Juli 2019 / 07:25 WIB
Harga minyak gagal menahan tekanan turun


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun tipis setelah menguat di awal pekan ini. Selasa (23/7) pukul 7.10 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2019 berada di US$ 56,08 per barel, turun 0,25% jika dibandingkan dengan harga kemarin.

Harga minyak WTI kemarin menguat 0,82% akibat kenaikan tensi Timur Tengah. Hal serupa tampak pada perdagangan minyak brent yang kemarin menguat 1,26%.

Pagi ini, harga minyak brent untuk pengiriman September 2019 di ICE Futures turun 0,11% ke US$ 63,19 per barel. 

Dampak tensi Timur Tengah yang naik akibat penangkapan kapal oleh Inggris dan Iran tidak mampu bertahan lama. Outlook permintaan minyak global yang melemah lebih menjadi perhatian para pelaku pasar pada saat ini.

Sanksi Amerika Serikat (AS) atas Iran dan Venezuela memang telah menurunkan pasokan sehingga berpotensi mengangkat harga. Apalagi OPEC+ memperpanjang pemangkasan produksi hingga Maret tahun depan.

Janelle Matharoo dari InsideOut Advisors mengatakan bahwa kabar bullish bagi minyak ini tidak mampu menggeser harga minyak dari tren mendatar. "Sekitar 15 tahun lalu, kabar seperti ini akan mendongkrak harga sekitar US$ 20 hingga US$ 30 per barel," kata dia kepada Reuters.

Hedge fund dan investor lebih bearish karena melihat permintaan yang lebih rendah daripada antisipasi. Masih ada juga lonjakan produksi minyak di AS. Baru-baru ini, International Energy Agency memangkas prediksi permintaan minyak global tahun ini dan tahun depan.

Lembaga yang berpusat di Prancis ini mengungkapkan akan memangkas prediksi lagi jika ekonomi global, terutama China menunjukkan tanda-tanda pelemahan lebih lanjut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×