kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Harga Minyak Dunia Turun Jumat (8/11), Dampak Badai Rafael Berkurang


Jumat, 08 November 2024 / 15:04 WIB
Harga Minyak Dunia Turun Jumat (8/11), Dampak Badai Rafael Berkurang
ILUSTRASI. Harga minyak turun tipis pada Jumat (8/11) karena risiko dampak besar badai di Teluk Meksiko terhadap produksi minyak dan gas AS berkurang. REUTERS/Nick Oxford/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak turun tipis pada Jumat (8/11) karena risiko dampak besar badai di Teluk Meksiko terhadap produksi minyak dan gas AS berkurang.

Selain itu, pasar juga mempertimbangkan bagaimana kebijakan Presiden terpilih Donald Trump mungkin akan mempengaruhi pasokan minyak global.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun 53 sen atau 0,7% menjadi US$75,10 per barel pada pukul 07.42 GMT.

Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 63 sen atau 0,9% menjadi US$71,74 per barel.

Baca Juga: Harga Minyak Kokoh Menjelang Akhir Pekan, Investor Mencerna Dampak Pemilu AS

Sebelumnya, kedua acuan harga ini sempat naik hampir 1% pada Kamis. Dalam sepekan, Brent diperkirakan naik 3,1%, sementara WTI naik 4,1%.

Badai Rafael, yang menyebabkan penghentian produksi sebesar 391.214 barel minyak mentah per hari di AS, diprediksi akan bergerak lambat ke arah barat di atas Teluk Meksiko, menjauh dari ladang minyak AS.

Badai ini diperkirakan akan melemah mulai Jumat hingga akhir pekan, menurut Pusat Badai Nasional AS.

Pada Kamis, harga minyak sempat menguat didorong oleh ekspektasi kebijakan Trump yang mungkin akan memperketat sanksi terhadap Iran dan Venezuela, yang dapat membatasi pasokan mereka di pasar global.

“Pandangan inti kami adalah bahwa Trump kemungkinan akan mengadopsi pendekatan kebijakan yang lebih pragmatis, baik karena ia memilih untuk tidak mengejar perubahan kebijakan yang terlalu radikal atau karena terhambat oleh batasan institusional atau pengaruh penasihat kebijakan yang lebih moderat,” ujar BMI, unit Fitch Solutions, dalam catatannya pada Jumat.

Baca Juga: Trump ke Gedung Putih, Penegakan Sanksi atas Minyak Iran Bisa Lebih Gahar

Tekanan penurunan harga minyak juga datang dari data yang menunjukkan impor minyak mentah di China, importir minyak terbesar di dunia, turun 9% pada Oktober.

Menandai penurunan secara tahunan selama enam bulan berturut-turut, serta peningkatan inventaris minyak mentah AS.

“Dampak (administrasi Trump) pada fundamental pasar minyak pada 2025 kemungkinan akan terbatas,” tambah BMI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×