kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Harga minyak dunia tetap lesu, kombinasi sentimen ini membayangi


Selasa, 22 Oktober 2019 / 11:50 WIB
Harga minyak dunia tetap lesu, kombinasi sentimen ini membayangi
ILUSTRASI. FILE PHOTO: A pump jack operates in the Permian Basin oil and natural gas production area near Odessa, Texas, U.S., February 10, 2019. Picture taken February 10, 2019. REUTERS/Nick Oxford/File Photo


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak global sedikit berubah pada perdagangan Selasa (22/10). Kekhawatiran perlambatan ekonomi yang bakal berimbas pada laju permintaan minyak mengimbangi tanda-tanda kemajuan perundingan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China.

Mengutip Bloomberg, pukul 11.01 WIB, minyak Brent pengiriman Desember 2019 ke US$ 58,95 per barel atau melemah tipis 0,02%. Pelemahan untuk tiga hari berturut-turut.

Baca Juga: Harga minyak mencoba bangkit di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi global

Sedangkan, minyak West Texas Intermediate (WTI) ke US$ 53,34 per barel atau naik tipis 0,06%. Setelah dua hari berturut-turut bergerak turun.

Presiden AS Donald Trump pada hari Senin (21/10) mengatakan, upaya untuk mengakhiri perang dagang AS dengan China berjalan dengan baik. Rencananya, kesepakatan perundingan dagang bakal ditandatangani bulan depan pada pertemuan puncak APEC.

"Pasar komoditas optimistis dengan tetap hati-hati di tengah tanda-tanda bahwa kesepakatan perdagangan sudah hampir ditandatangani oleh Amerika Serikat dan China," kata bank ANZ dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Wall Street menguat terdorong tanda-tanda kemajuan resolusi perang dagang AS-China

"Harga minyak mentah tetap lesu, dengan pelemahan ekonomi yang sedang berlangsung membebani sentimen," tambahnya. Minyak Brent telah jatuh 22% dari puncaknya di bulan April, sementara WTI turun 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×