Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga minyak naik lebih dari 1% pada Rabu (11/9), memulihkan sebagian kerugian dari hari sebelumnya.
Hal ini dipicu oleh penurunan stok minyak mentah di Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran mengenai Badai Francine yang berpotensi mengganggu produksi minyak di AS, mengimbangi kekhawatiran akan lemahnya permintaan global.
Baca Juga: Harga Minyak Sangat Rendah, Langkah Ini yang Harus Dilakukan Investor
Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik US$1,10 atau 1,6% menjadi US$70,29 per barel pada pukul 0807 GMT. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik US$1,11 atau 1,7% menjadi US$66,86 per barel.
Asal tahu, stok minyak mentah AS turun sebanyak 2,793 juta barel, stok bensin turun 513.000 barel. Sedangkan stok distilat naik 191.000 barel, menurut sumber pasar yang mengutip data terbaru dari American Petroleum Institute (API) pada Selasa (10/9).
"API memberikan sedikit kelegaan karena menunjukkan penurunan signifikan dalam stok minyak mentah, penurunan yang lebih besar dari perkiraan dalam stok bensin, dan kenaikan kecil dalam stok distilat," kata Tamas Varga, analis dari broker minyak PVM.
Baca Juga: Naik Tipis, Harga Minyak Masih Bergerak di Kisaran Terendah Akibat Prediksi OPEC
Kedua acuan harga minyak mentah mengalami penurunan tajam pada Selasa, dengan Brent jatuh di bawah US$70, terendah sejak Desember 2021.
Minyak mentah AS turun ke level terendah sejak Mei 2023 setelah OPEC kembali merevisi turun perkiraan pertumbuhan permintaan minyak untuk tahun 2024.
Kekhawatiran mengenai gangguan produksi akibat Badai Francine di AS, yang merupakan produsen minyak terbesar dunia, juga memberikan dukungan tambahan, menurut analis lain.
"Pasar bangkit secara otomatis karena penurunan pada hari Selasa cukup besar," kata Yuki Takashima, ekonom di Nomura Securities, menambahkan bahwa kekhawatiran gangguan pasokan akibat Francine juga memberikan dorongan pada harga minyak.
Baca Juga: Harga Minyak Bumi Turun ke Level Terendah 3 Tahun Terakhir
Sekitar 24% produksi minyak mentah dan 26% produksi gas alam di Teluk Meksiko, AS, dihentikan akibat badai tersebut, menurut Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan (BSEE) AS pada Selasa.
Setelah laporan API pada Selasa, yang merupakan kelompok industri, data resmi mengenai stok minyak dari pemerintah AS akan dirilis pada pukul 14:30 GMT.
Sebelas analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan rata-rata bahwa stok minyak mentah naik sekitar 1 juta barel dan stok bensin turun sebanyak 0,1 juta barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News