kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Harga Minyak Dunia Melewati US$ 78


Selasa, 29 Desember 2009 / 11:25 WIB
Harga Minyak Dunia Melewati US$ 78


Sumber: KONTAN | Editor: Test Test

JAKARTA. Menjelang tutup tahun 2009, harga minyak mentah dunia terus menanjak. Sampai pukul 20.30 WIB kemarin (28/12), harga minyak WTI untuk pengiriman Februari 2010 di Bursa NYMEX Amerika Serikat (AS) naik 0,33% menjadi US$ 78,31 per barel. Jika menghitung sejak awal tahun ini, harga minyak sudah melesat 30%.

Para analis mengemukakan, kenaikan harga minyak dunia tak lepas dari spekulasi pemulihan ekonomi global. Selain itu, penurunan nilai tukar dollar AS beberapa waktu lalu ikut menyulut harga minyak.

Vice President Valbury Asia Futures, Nico Omer Jonckheere bilang, sampai semester pertama 2010, nilai tukar dollar AS masih cenderung melemah. Dus, harga minyak masih berpeluang naik menuju level US$ 82 per barel.

Pengamat perminyakan Pri Agung Rakhmanto berpendapat, kenaikan harga minyak lebih dipicu oleh permintaan di pasar berjangka, bukan semata-mata permintaan riil. "Apalagi, saat ini dollar cenderung melemah terhadap mata uang lain. Faktor musim dingin juga bisa menggerakkan harga minyak dalam jangka pendek," ujar dia, kemarin.

Pri Agung memprediksi, secara fundamental harga minyak dunia hanya akan berada di rentang US$ 70 - US$ 80 per barel. Dengan catatan, jika pertumbuhan ekonomi dunia berjalan mulus seperti yang diharapkan.
"Tapi kondisi ekonomi saat ini, kan, masih tidak pasti," imbuh dia.

Menurut Pri, pasokan minyak sepanjang 2010 bisa mencapai 89 juta barel per hari, sedangkan permintaannya hanya 84 juta barel per hari. "Dari pasokan 89 juta barel, OPEC sudah memotong produksi hingga 5 juta barel," kata Pri Agung. Jadi, tak ada alasan harga minyak naik. Sebab, berapa pun penambahan permintaan minyak masih bisa disuplai oleh negara-negara produsen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×