kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.238   149,11   1,84%
  • KOMPAS100 1.145   25,73   2,30%
  • LQ45 820   23,58   2,96%
  • ISSI 290   4,46   1,56%
  • IDX30 429   13,21   3,18%
  • IDXHIDIV20 487   16,89   3,59%
  • IDX80 127   2,85   2,30%
  • IDXV30 135   1,26   0,95%
  • IDXQ30 136   4,84   3,69%

Harga Minyak Dunia Ditutup Stabil Senin (11/8), Brent ke US$66,63 & WTI ke US$63,96


Selasa, 12 Agustus 2025 / 05:22 WIB
Harga Minyak Dunia Ditutup Stabil Senin (11/8), Brent ke US$66,63 & WTI ke US$63,96
ILUSTRASI. Harga minyak mentah berakhir mendatar pada Senin (11/8/2025) setelah anjlok lebih dari 4% pekan lalu. REUTERS/Eli Hartman


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak mentah berakhir mendatar pada Senin (11/8/2025) setelah anjlok lebih dari 4% pekan lalu.

Investor menanti pembicaraan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 15 Agustus di Alaska untuk membahas kemungkinan mengakhiri perang di Ukraina.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik tipis 0,06% menjadi US$ 66,63 per barel, sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,13% ke US$ 63,96 per barel.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Turun Senin (11/8), Waspadai Inflasi & Isu Perdagangan AS–China

Trump menyatakan kedua pihak, Ukraina dan Rusia, harus bersedia menyerahkan sebagian wilayah untuk mencapai kesepakatan damai.

"Aksi jual minyak baru-baru ini berhenti sementara karena pasar menunggu pertemuan penting pada Jumat," tulis analis StoneX Alex Hodes.

Trump sebelumnya memberi tenggat pada Rusia hingga 8 Agustus untuk menyetujui perdamaian atau pembeli minyaknya menghadapi sanksi sekunder. Washington juga menekan India agar mengurangi pembelian minyak Rusia.

Menurut analis UBS Giovanni Staunovo, harga minyak tertekan setelah perkiraan gangguan pasokan berkurang, lantaran AS hanya mengenakan tarif tambahan pada India, bukan seluruh pembeli minyak Rusia.

UBS memangkas proyeksi harga Brent akhir tahun menjadi US$ 62 per barel dari US$ 68, mengutip pasokan lebih tinggi dari Amerika Selatan dan negara-negara yang terkena sanksi.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Tipis Menjelang Perundingan AS-Rusia

"Saat ini, pasar menimbang OPEC yang tidak menaikkan produksi sebanyak perkiraan versus kemungkinan adanya kesepakatan gencatan senjata di Ukraina yang membuat minyak Rusia kembali mengalir bebas. Keseimbangan ini membuat harga minyak berfluktuasi seperti yo-yo," kata Phil Flynn, analis senior Price Futures Group.

Sementara itu, konsorsium yang dipimpin Exxon Mobil mulai memproduksi minyak di Guyana empat bulan lebih cepat dari jadwal. Dari China, data resmi menunjukkan harga produsen Juli turun lebih tajam dari perkiraan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×