kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak ditutup menguat hampir 2%, WTI kembali ke atas US$ 43 per barel


Selasa, 24 November 2020 / 06:16 WIB
Harga minyak ditutup menguat hampir 2%, WTI kembali ke atas US$ 43 per barel
ILUSTRASI. Harga minyak mentah terus memanas


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak naik hampir 2% pada perdagangan hari Senin. Ini memperpanjang kenaikan harga minyak sejak pekan lalu karena laporan terbaru dari uji coba vaksin virus corona yang mendorong para pedagang mengantisipasi pemulihan permintaan.

Senin (23/11), harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman Januari 2021 ditutup menguat 1,96% ke level US$ 45,84 per barel.

Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Januari 2021 juga naik 1,51% menjadi US$ 43,06 per barel. Kedua harga minyak acuan ini sudah melonjak 5% di minggu lalu.

Baca Juga: Simak rekomendasi saham ERAA, TBIG, dan BMRI untuk Selasa (24/11)

Sokongan utama bagi harga minyak kembali datang dari berita terkait vaksin virus corona. Terbaru, produsen obat Inggris AstraZeneca mengatakan, bahwa vaksinnya, yang dikembangkan bersama dengan Universitas Oxford, memiliki efektivitas sekitar 90%. 

"Dosis lain dari berita vaksin virus corona yang menguntungkan hari ini telah mendorong kenaikan baru dalam ekuitas yang dengan mudah mengerek harga minyak," kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates di Galena, Illinois.

Struktur contango di pasar, di mana harga kontrak pengiriman bulan depan lebih rendah daripada pengiriman enam bulan kemudian, menyempit menjadi hanya 31 sen, terkecil sejak pertengahan Juni. Ini mencerminkan pandangan pedagang bahwa kelebihan pasokan yang berkelanjutan mulai surut.

Prospek permintaan telah membaik dengan berita yang menunjukkan kemajuan dalam mengembangkan vaksin Covid-19. Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan, suntikan pertama di AS dapat dimulai satu atau dua hari setelah persetujuan peraturan dikeluarkan. 

"Kompleks minyak mendapat manfaat dari berita vaksin dan data awal menunjukkan beberapa permintaan bahan bakar jet yang layak untuk pertama kalinya sejak seluruh pandemi ini dimulai," kata John Kilduff, Partner Again Capital LLC di New York.

Baca Juga: Rumor Janet Yellen akan menjadi Menteri Keuangan AS semakin santer terdengar

Angin segar bagi harga minyak juga datang dari ekspektasi bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan produsen lain, kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, akan memperpanjang kesepakatan untuk menahan pengurangan produksi.

Di sisi penawaran, OPEC+, yang bertemu pada 30 November dan 1 Desember, akan melihat opsi untuk memperpanjang kesepakatan pemotongan produksi setidaknya tiga bulan dari Januari.

Selanjutnya: Wall Street perkasa terkerek vaksin Covid-19 dan potensi Janet Yellen jadi Menkeu AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×