kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak dibayangi perkembangan situasi di Eropa


Rabu, 24 Maret 2021 / 21:15 WIB
Harga minyak dibayangi perkembangan situasi di Eropa
ILUSTRASI. Ilustrasi harga minyak. REUTERS/Christian Hartmann/File Photo


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) pada Rabu (24/3), pukul 19.00 WIB naik 2,30% menjadi US$ 59,08 per barel dari harga penutupan sebelumnya. Selanjutnya untuk minyak Brent pada pukul 19.00 WIB juga mengalami kenaikan sebanyak 1.45 atau 2,37% menjadi US$ 62,24 per barel.

Tren harga minyak saat ini sebenarnya turun setelah berada di puncak pada 8 Maret, yang kala itu Brent mencapai US$ 71 per barel, dan WTI yang mengalami sempat berada di angka US$ 67 per barel. 

Menurut Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya, turunnya harga Brent dan WTI karena kekhawatiran turunnya permintaan minyak mentah, terutama dari Eropa, dimana pelaksanaan vaksinasi yang sempat tertahan karena adanya kasus vaksinasi Astrazeneca yang menyebabkan penyumbatan darah pada beberapa penerima vaksin Covid-19 tersebut. 

Ia juga memprediksi bahwa apabila tren permintaan rendah berlanjut, maka harga minyak masih dapat melemah. Selain itu, pekan ini Jerman mengumumkan melanjutkan lockdown hingga awal April, dan kembali akan menekan sentimen rendahnya permintaan.

Baca Juga: Harga minyak mentah melesat 2% usai kapal kontainer raksasa kandas di Terusan Suez

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf, juga bilang, di Eropa saat ini, Jerman yang merupakan negara terbesar di kawasan Uni Eropa, yang juga negara terbesar kedua di Eropa saat ini sedang menjalankan lockdown artinya bahwa dengan lockdown kembali bahwa permintaan bahan bakar akan menurun di eropa.

Menurut Alwi Assegaf minyak saat ini memiliki sentimen risk-on. Hal ini terlihat dimana ketika terjadi sentimen risk-on di pasar harga, minyak juga ikut terangkat. 
“Terlihat di satu tahun terakhir, ketika harga di bawah minus, kemudian ada pemangkasan yang dilakukan OPEC. Kemudian juga ada reopening dan harga minyak meraih level tertinggi dalam 14 bulan terakhir,” katanya.

Alwi menambahkan, harga minyak sudah mulai naik, jadi wajar ada koreksi dan untuk jangka pendek kemungkinan masih bisa masih bisa tekanan lagi mungkin sampai minggu depan masih ada potensi melemah.

Sedangkan menurut Andian, sentimen buruk yang mungkin menyebabkan harga minyak turun adalah jika OPEC+ tidak memperpanjang pemotongan produksi pada pertemuan 1 April mendatang.  
“Hasil yang mengecewakan pada vaksinasi Covid-19 di negara-negara maju di dunia, dan makin memanasnya hubungan AS & Uni Eropa vs Tiongkok sehingga membatasi perdagangan antar negara, dan menekan kembali upaya pemulihan ekonomi yang berjalan,” ujarnya.

Andian memprediksi, peluang untuk minyak agar naik adalah jika OPEC+ melanjutkan pembatasan produksi yang sudah dijalankannya hingga beberapa bulan ke depan, atau bila pemotongan produksi tersebut diperbesar. Pemulihan ekonomi AS dan negara utama di dunia juga dapat membantu kenaikan harga minyak.

Baca Juga: Harga minyak mentah naik tipis Rabu (24/3) pagi, dibatasi kelebihan pasokan

Senada, Alwi juga memprediksi bahwa optimisme stimulus pemerintah dan bank sentral AS berpeluang menjadi penopang naik bagi harga minyak, jika realisasinya dapat berjalan dengan baik. “Event pertemuan OPEC+ di tanggal 1 April 2021 mendatang juga menjadi fokus pasar yang dapat menggerakkan harga,” ujarnya.

Alwi memprediksi minyak di kisaran support US$ 54,42 per barel dan resisten yang terdekat ada di kisaran US$ 62,00 per barel, atau mempunyai kecenderungan melemah untuk jangka pendeknya. Sementara untuk jangka panjang bisa dilihat dari grafiknya trennya yang masih menunjukan penguatan dan koreksi ini masih di angka wajar, dan koreksi untuk WTI US$ 76 per barel masih bisa diraih, minimal di pertengahan tahun ini.

Selanjutnya: Harga minyak mentah jatuh 6%, tertekan situasi pandemi di Eropa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×