Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga minyak mentah naik lebih dari 1% pada perdagangan hari ini setelah sebuah kapal kandas di Terusan Suez yang meningkatkan kekhawatiran terkait pasokan. Namun penguatan tertahan oleh kekhawatiran pemulihan permintaan yang lambat karena penguncian baru di Eropa.
Seperti diketahui, kapal-kapal di Terusan Suez dialihkan ke saluran yang lebih tua pada hari ini setelah sebuah kapal kontainer besar kandas, dan menghalangi kapal-kapal yang melewati salah satu jalur perairan terpenting di dunia.
"Dukungan harga datang berkat penyumbatan transportasi," kata Stephen Brennock dari pialang minyak PVM. "Namun sentimen pasar kemungkinan akan berjuang untuk melepaskan tren bearish yang baru ditemukan."
Rabu (24/3), pukul 16.15 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Mei 2021 naik US$ 1,19, atau 2% menjadi US$ 61,98 per barel. Pada sesi sebelumnya, Brent anjlok 5,9%.
Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman April 2021 juga naik US$ 1,19, atau 2,1% menjadi US$ 58,95 per barel, setelah kehilangan 6,2% pada hari Selasa (23/3).
Baca Juga: Harga minyak mentah naik tipis Rabu (24/3) pagi, dibatasi kelebihan pasokan
"Potensi gangguan pasokan telah mengangkat harga," kata Jeffrey Halley, broker OANDA, mengacu pada insiden Suez. "Namun, penangguhan itu tampaknya hanya sementara."
Minyak telah pulih dari posisi terendah bersejarah yang dicapai tahun lalu karena OPEC dan sekutunya membuat rekor pemotongan produksi. Namun kedua harga minyak acuan menyentuh level terendah sejak Februari pada hari Selasa, dilanda kekhawatiran atas laju pemulihan ekonomi dan permintaan.
Jerman, konsumen minyak terbesar Eropa, memperpanjang pengunciannya hingga 18 April. Italia, Prancis, dan negara-negara Eropa lainnya juga telah memberlakukan kembali pembatasan pergerakan untuk menghambat penyebaran virus corona.
Menambah tekanan ke bawah, data American Petroleum Institute (API) menyebut, persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) melonjak 2,9 juta barel pada pekan lalu.
OPEC dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC +, bertemu pada 1 April untuk mempertimbangkan apakah akan mengurangi lebih banyak pengurangan produksi mereka. Mengingat penurunan harga terbaru, prospek pelonggaran lebih lanjut adalah "nol pada tahap ini," kata Halley dari ONADA.
Selanjutnya: Harga emas spot naik 0,29% ke level US$ 1.732,15 per ons troi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News