Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak dunia melonjak ke posisi tertingginya dalam 2,5 tahun terakhir di tengah tipisnya volume perdagagan pada Selasa (26/12).
Data CNBC menunjukkan, harga kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) pada Selasa kemarin ditutup naik US$ 1,5 atau 2,6% menjadi US$ 59,97 per barel. Ini merupakan level penutupan terbaik sejak 24 Juni 2015. Sebelumnya, harga kontrak yang sama sempat menyentuh US$ 60 untuk kali pertama dalam 2,5 tahun.
Sementara, harga kontrak minyak Brent naik US$ 1,8 atau 2,8% menjadi US$ 67,05 per barel. Harga minyak Brent juga sempat bertengger di posisi tertinggi harian di level US$ 67,10 per barel, level tertinggi sejak Mei 2015.
Kenaikan harga minyak dipicu oleh adanya ledakan di kilang minyak Libya, serta pemangkasan produksi secara sukarela oleh OPEC.
CNBC melaporkan, pria bersenjata meledakkan kilang minyak yang memompa minyak mentah ke pelabuhan Es Sider pada Selasa kemarin. Berdasarkan keterangan dari pihak militer dan kementerian energi Libya, kejadian ini memangkas produksi minyak Libya hingga 100.000 barel per hari.
National Oil Corporation milik pemerintah Libya menjelaskan, produksi minyak mereka terpangkas sebesar 70.000 hingga 100.000 barel per hari. Penyebab ledakan kilang minyak masih belum jelas.
Di sisi lain, aktivitas perdagangan sangat tipis karena Libur Natal di banyak negara. Kemarin, hanya 50.000 kontrak minyak Brent yang berpindah tangan, di bawah volume rata-rata harian sebanyak 250.000 kontrak.
Di sepanjang 2017, harga minyak Brent sudah naik 17%. Sedangkan harga minyak WTI sudah naik 11%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News