Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga kontrak minyak dunia bergerak menuju kenaikan mingguan terbesar sejak Agustus pada akhir pekan (9/10). Pagi tadi, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran November naik sebesar 28 sen menjadi US$ 49,71 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 11.52 waktu Sydney, harga kontrak yang sama berada di posisi US$ 49,57 per barel.
Pada Kamis kemarin, harga minyak WTI menanjak US$ 1,62 menjadi US$ 49,43 sebarel.
Kenaikan harga minyak terjadi di tengah spekulasi kenaikan permintaan minyak yang secara langsung akan mengurangi cadangan minyak dunia. Saat ini, cadangan minyak AS masih berada di kisaran 100 juta barel, lebih tinggi dari jumlah cadangan rata-rata lima tahunan. Sedangkan Organization of Petroleum Exporting Countries terus memompa produksi minyak mereka di atas kuota.
"Harga minyak WTI mendekati level resisten di US$ 50 dan jika kondisi ini bertahan akan sangat baik bagi perkembangan minyak," jelas Micael McCarty, chief strategist CMC Markets di Sydney.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran November naik 0,7% menjadi US$ 53,41 per barel di ICE Futures Europe exchange. Sepanjang pekan ini, harga minyak Brent sudah melaju 10,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News