kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,99   7,54   0.82%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak dekati level tertinggi tiga bulan, Brent tembus US$ 46 per barel


Selasa, 24 November 2020 / 09:00 WIB
Harga minyak dekati level tertinggi tiga bulan, Brent tembus US$ 46 per barel
ILUSTRASI. Harga minyak kembali mendidih


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak naik tipis di awal perdagangan hari ini setelah berita tentang kandidat vaksin ketiga yang menjanjikan mendorong harapan pemulihan yang cepat dalam permintaan minyak. Sementara itu, Presiden terpilih AS Joe Biden mendapatkan lampu hijau untuk memulai transisi kepresidenannya turut mendukung harga minyak.

Selasa (24/11), harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Januari 2021 naik 0,1% menjadi US$ 46,09 per barel. 

Serupa, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Januari 2021 naik 0,3% menjadi US$ 43,17 per barel. 

Kedua harga minyak acuan ini sudah melonjak hampir 2% pada hari Senin setelah naik sekitar 5% di minggu lalu.

Baca Juga: Inilah tips investasi saham di awal tahun 2021

"Harga minyak berkonsolidasi mendekati level tertinggi tiga bulan setelah uji coba vaksin virus corona ketiga yang berhasil. Data PMI yang lebih baik dari perkiraan di seluruh Eropa dan AS turut mendukung harga," kata Edward Moya, Senior Market Analyst OANDA.

Senin (23/11), AstraZeneca melaporkan bahwa vaksin Covid-19-nya 70% efektif dalam uji coba penting dan bisa efektif hingga 90%. Ini memberikan ruang bagi seluruh dunia melawan pandemi global. Bahkan, AstraZeneca mengklaim dapat membuat harga vaksin lebih murah, lebih mudah didistribusikan dan lebih cepat dibandingkan dengan saingan.

Laporan ini mengikuti hasil uji coba positif dari dua saingan sebelumnya yakni Pfizer/BioNTech dan Moderna.

Menambah dorongan tenaga minyak datang dari memudarnya ketidakpastian seputar perselisihan pasca pemilihan AS. Ini terjadi setelah Presiden Donald Trump mengizinkan para pejabat untuk melanjutkan transisi ke Presiden terpilih Joe Biden. 

Trump pun memberikan saingannya akses ke pengarahan dan pendanaan bahkan ketika ia berjanji untuk bertahan dengan upaya untuk melawan hasil pemilihan umum.

Di sisi lain, persediaan minyak mentah AS kemungkinan turun tipis pekan lalu, sementara stok distilat terlihat menurun untuk minggu ke-10 berturut-turut, jajak pendapat Reuters awal menunjukkan pada hari Senin.

Baca Juga: Kilau emas memudar, emas spot anjlok ke US$ 1.837 per ons troi pada Senin (23/11)

Jajak pendapat tersebut dilakukan menjelang laporan dari American Petroleum Institute pada hari Selasa dan Energy Information Administration (EIA) pada hari Rabu.

Pedagang juga fokus pada pertemuan teknis selama seminggu oleh OPEC dan sekutunya untuk mempersiapkan pertemuan tingkat menteri minggu depan, yang akan membahas perpanjangan pembatasan produksi minyak ke tahun depan karena permintaan yang lemah di tengah gelombang kedua Covid-19.

Selanjutnya: Harga emas spot lanjutkan pelemahan ke US$ 1.834,40 per ons troi di pagi ini (24/11)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×