kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak brent kembali naik ke US$ 60 per barel


Rabu, 21 Agustus 2019 / 07:39 WIB
Harga minyak brent kembali naik ke US$ 60 per barel
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak brent merangkak naik setelah kemarin sukses menembus level US$ 60 per barel di akhir perdagangan. Rabu (21/8) pukul 7.24 WIB, harga minyak brent untuk pengiriman Oktober 2019 di ICE Futures naik tipis ke US$ 60,08 per barel dari harga penutupan kemarin pada US$ 60,03 per barel.

Harga minyak acuan internasional ini kembali menyentuh level US$ 60 per barel untuk pertama kalinya sejak 5 Agustus atau 2,5 pekan terakhir.

Baca Juga: Demi Margin Lebih Tinggi, Sinar Mas Agro (SMAR) Ingin Fokus ke Bisnis Hilir premium

Harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2019 di New York Mercantile Exchange pun naik tipis ke US$ 56,15 per barel ketimbang harga kemarin pada US$ 56,13 per barel. Harga minyak WTI ini cenderung stagnan dalam tiga hari terakhir.

"Pasar diwarnai perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China serta harapan stimulus ekonomi, termasuk potensi stimulus fiskal oleh Jerman," kata John Kilduff, partner Again Capital kepada Reuters.

 

Baca Juga: Pertamina: Kami siap ditugaskan untuk akuisisi di luar negeri

Kekhawatiran level permintaan minyak global masih menjadi penahan kenaikan harga minyak mentah hingga saat ini. OPEC memangkas prediksi permintaan minyak global tahun ini sebesar 40.000 barel per hari menjadi 1,10 juta barel per hari. Organisasi negara-negara pengekspor minyak ini pun memperkirakan surplus minyak pada tahun depan.

Di sisi lain, para trader masih mengamati perkembangan tensi geopolitik di Timur Tengah, terutama di Selat Hormuz. 

Baca Juga: Anggaran subsidi energi 2020 lebih rendah, Kemenkeu jelaskan alasannya

Hari ini, pasar minyak akan menunggu rilis data produksi mingguan. Prediksi menunjukkan bahwa ada penurunan stok hingga 1,9 juta barel sepanjang pekan lalu. American Petroleum Institute akan melaporkan stok hari ini. Sedangkan laporan data resmi pemerintah AS akan dirilis besok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×