kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak Brent ke level tertinggi sejak Maret, OPEC+ capai kesepakatan produksi


Jumat, 04 Desember 2020 / 06:15 WIB
Harga minyak Brent ke level tertinggi sejak Maret, OPEC+ capai kesepakatan produksi
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah Brent naik 1% ke level tertinggi sejak awal Maret pada Kamis (3/12) di tengah harapan baru untuk kesepakatan stimulus AS. Selain itu setelah produsen minyak utama setuju untuk meningkatkan produksi sebesar 500.000 barel per hari (bph) dari Januari.

Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 46 sen atau 1,0% menjadi US$ 48,71 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 36 sen atau 0,8% ke penutupan tertinggi satu pekan di US$ 45,64.

Harga minyak pada level US$ 48,71 per barel adalah penyelesaian tertinggi untuk Brent sejak 5 Maret - sebelum sebagian besar negara memberlakukan lockdown untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Baca Juga: Harga batubara melonjak 15,38% dalam sebulan terakhir, ini sebabnya

"Pasar menguat ke level tertinggi multi-bulan karena ekspektasi permintaan dari vaksin dan stimulus, bukan dari manajemen pasokan OPEC," kata Robert Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.

Kenaikan ini berarti Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia alias OPEC +, akan bergerak untuk memangkas produksi sebesar 7,2 juta barel per hari atau 7% dari permintaan global mulai Januari, dibandingkan dengan pemotongan saat ini sebesar 7,7 juta barel per hari.

OPEC + diperkirakan akan memperpanjang pemotongan yang ada hingga setidaknya Maret, setelah mundur dari rencana sebelumnya untuk meningkatkan produksi sebesar 2 juta barel per hari.

"Pasar sekarang bereaksi positif dan harga mencatat kenaikan kecil karena pasokan tambahan 500.000 (bpd) tidak mematikan untuk keseimbangan," kata Paola Rodriguez-Masiu, analis pasar minyak senior di Rystad Energy.

Di sisi lain, Partai Republik di Kongres AS memberikan nada yang lebih optimistis selama pembicaraan bantuan virus corona. Ketika mereka mendorong tindakan tipis US$ 500 miliar yang sebelumnya ditolak oleh Demokrat yang mengatakan lebih banyak uang diperlukan untuk mengatasi pandemi.

Harapan untuk persetujuan vaksin Covid-19 yang cepat mendorong reli harga minyak pada akhir November - Brent melonjak 27% pada November - beberapa produsen OPEC + mulai mempertanyakan perlunya menjaga ketatnya kebijakan minyak, seperti yang dianjurkan oleh pemimpin OPEC Arab Saudi.

Baca Juga: Harga minyak mentah terseret ketidakpastian pemotongan produksi OPEC+ di 2021

Harga yang lebih tinggi juga mendorong produsen AS minggu lalu untuk meningkatkan produksi selama tiga minggu berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Mei 2019.

"Dengan produksi minyak AS yang meningkat, OPEC + tidak dapat membiarkan Amerika memenangkan pangsa pasar dengan mengorbankan mereka," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York.

Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan OPEC+ sekarang akan berkumpul setiap bulan untuk memutuskan kebijakan produksi setelah Januari dengan kenaikan bulanan tidak melebihi 500.000 barel per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×