Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak bergerak menjauhi level harga tertingginya. Namun, para analis memproyeksikan harga minyak tidak akan lanjut menurun karena pasokan global masih tertekan.
Mengutip Bloomberg, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di pasar Nymex menurun 1,08% ke US$ 108,41 per barel pada Kamis (19/5) sore. Level harga tersebut sudah jauh dari level harga tertinggi yang sempat berada di US$ 115,21 per barel pada awal Maret lalu.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal memproyeksikan harga minyak berpotensi kembali naik. Sentimen yang mendukung kenaikan harga minyak adalah penurunan cadangan minyak Amerika Serikat (AS) sebesar 3,4 juta barel di pekan lalu.
Baca Juga: Harga Minyak Mulai Turun, Ini Sebabnya
Selain itu, jika upaya Eropa membujuk Hungaria untuk sepakat mengembargo minyak Rusia, maka harga minyak juga berpotensi naik. Tapi, volatilitas harga minyak memang tidak bisa terhindarkan.
Harga minyak berpotensi terkoreksi dalam jangka waktu menengah hingga panjang karena penguatan dolar AS seiring tren kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed). Faisyal memproyeksikan harga minyak di akhir tahun dalam rentang US$ 110 per barel-US$ 115 per barel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News