kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.650.000   29.000   1,79%
  • USD/IDR 16.349   0,00   0,00%
  • IDX 7.073   43,40   0,62%
  • KOMPAS100 1.037   7,79   0,76%
  • LQ45 810   -1,46   -0,18%
  • ISSI 212   1,87   0,89%
  • IDX30 422   0,11   0,03%
  • IDXHIDIV20 506   -1,11   -0,22%
  • IDX80 117   0,24   0,20%
  • IDXV30 121   0,19   0,16%
  • IDXQ30 138   -0,30   -0,22%

Harga Minyak Bervariasi Saat Trump Kembali Tekan Iran, Drama Tarif Batasi Kenaikan


Rabu, 05 Februari 2025 / 05:19 WIB
Harga Minyak Bervariasi Saat Trump Kembali Tekan Iran, Drama Tarif Batasi Kenaikan
ILUSTRASI. Harga minyak bergerak bervariasi pada penutupan perdagangan Selasa (4/2/2025) di tengah ketegangan tarif antara Washington dan Beijing.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  HOUSTON. Harga minyak bergerak bervariasi pada penutupan perdagangan Selasa (4/2/2025) di tengah ketegangan tarif antara Washington dan Beijing. 

Selain itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali melanjutkan kebijakan "tekanan maksimum" terhadap Iran dengan tujuan menekan ekspor minyak negara tersebut hingga nol, menurut seorang pejabat AS.

Trump menandatangani memorandum presiden sebelum bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. 

Baca Juga: Harga Minyak Global Koreksi Imbas Trump Tunda Tarif untuk Meksiko dan Kanada

Dalam memorandum tersebut, ia memerintahkan Menteri Keuangan AS untuk memberlakukan "tekanan ekonomi maksimum" terhadap Iran, termasuk penerapan sanksi serta mekanisme penegakan hukum yang lebih ketat.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup turun 46 sen atau 0,63% menjadi US$ 72,70 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent, yang menjadi acuan global, naik 24 sen atau 0,32% menjadi US$ 76,20 per barel.

Harga minyak sempat mengalami tekanan akibat pemberlakuan tarif baru AS sebesar 10% terhadap impor dari China yang mulai berlaku pada Selasa. Kebijakan ini kemudian dibalas dengan tarif serupa dari Beijing. 

Pada titik terendahnya dalam sesi perdagangan, harga minyak mentah AS turun lebih dari 3%, menyentuh level terendah sejak akhir Desember.

Baca Juga: Harga Minyak Bersiap Mencatat Penurunan Mingguan, Imbas Ancaman Tarif Trump

Pada periode pertama kepemimpinannya, Trump berupaya menekan ekspor minyak Iran mendekati nol dengan memberlakukan kembali sanksi. Namun, ekspor minyak Iran meningkat selama masa pemerintahan Presiden Joe Biden karena Iran berhasil menghindari beberapa sanksi yang diberlakukan.

Iran, yang merupakan produsen minyak terbesar ketiga dalam Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), memproduksi sekitar 3,3 juta barel minyak per hari, atau sekitar 3% dari total produksi minyak global.

"Minyak mengalami tekanan akibat respons China terhadap tarif AS, namun kembali naik setelah Trump kembali menerapkan 'tekanan maksimum' terhadap Iran," kata Phil Flynn, analis di Price Futures Group.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×