kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.220   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Harga minyak berpeluang mencetak kenaikan dua minggu berturut-turut


Jumat, 23 Agustus 2019 / 07:33 WIB
Harga minyak berpeluang mencetak kenaikan dua minggu berturut-turut
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak berpotensi mencetak kenaikan mingguan dua kali berturut-turut hingga hari ini. Jumat (23/8) pukul 7.20 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2019 di New York Mercantile Exchange naik 0,27% ke US$ 55,50 per barel ketimbang harga kemarin.

Dalam sepekan ini, harga minyak mencatat kenaikan 1,26%. Ini adalah kenaikan mingguan kedua setelah harga minyak WTI menyentuh level terendah sejak 7 Januari 2019 pada 7 Agustus lalu di level US$ 51,03 per barel.

Harga minyak brent untuk pengiriman Oktober 2019 pun berpeluang mencatat kinerja serupa setelah menyentuh level terendah sejak 2 Januari 2019 pada US$ 56,23 per barel pada 7 Agustus lalu.

Baca Juga: Harga minyak masih berpeluang memanas hingga akhir tahun

Hari ini harga minyak brent menguat 0,38% ke US$ 60,15 per barel. Dalam sepekan, kenaikan harga minyak internasional ini mencapai 2,57%.

"Pasar minyak akan mengalihkan fokus ke fundamental makroekonomi dengan komentar yang muncul dari Jackson Hole di akhir pekan," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates kepada Reuters.

Baca Juga: Kemenkeu mengimbau BPH Migas agar subsidi solar dapat dikendalikan

Ritterbusch menambahkan, pasar tidak memperkirakan perkembangan yang dramatis yang bisa menggerakkan pasar saham lebih dari 1%. "Kami melihat, momentum bullish pasar minyak akan mampu menyerap panduan bearish yang kemungkinan muncul dari Jackson Hole dengan lebih mudah," imbuh dia.

Pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell di Jackson Hole akan penting bagi harga minyak karena terkait dengan kebijakan moneter yang mempengaruhi arah nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Nilai tukar dolar yang lebih lemah akan menyokong harga minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×