CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga minyak berbalik menguat, Brent naik 1% dan WTI menuju US$ 52,6 per barel


Senin, 01 Februari 2021 / 15:30 WIB
Harga minyak berbalik menguat, Brent naik 1% dan WTI menuju US$ 52,6 per barel
ILUSTRASI. Harga minyak mentah berbalik menguat


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah berbalik menguat setelah melemah di awal perdagangan hari ini. Penguatan ini menambah keuntungan dalam tiga bulan terakhir, meskipun peluncuran vaksin virus corona yang tidak merata, infeksi baru dan penemuan varian baru membayangi prospek permintaan minyak.

Senin (1/2) pukul 15.00 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman April 2021 naik 53 sen atau 1% ke level US$ 55,57 per barel. 

Serupa, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Maret 2021 juga menguat naik 41 sen atau 0,8% ke level US$ 52,61 per barel. 

Harga kedua benchmark ini naik hampir 8% pada perdagangan bulan Januari lalu.

Baca Juga: Harga minyak mentah kompak melemah di pekan ini

Penguatan harga pada minyak mentah terjadi berkat dorongan dari program vaksinasi yang sedang berlangsung di sejumlah negara yang terkena dampak paling parah. Sokongan tambahan bagi harga minyak juga berasal dari pengurangan produksi oleh produsen utama seperti Arab Saudi. 

Tetapi euforia atas kemungkinan berakhirnya pandemi virus corona telah dirusak oleh lambannya vaksinasi dan munculnya varian baru virus corona yang lebih menular di beberapa negara.

Namun, dengan lebih banyak vaksin yang terbukti berhasil dalam uji coba dan penurunan infeksi di beberapa daerah, permintaan akan minyak dan bahan bakar kemungkinan akan meningkat karena lebih banyak populasi dunia yang diinokulasi untuk melawan Covid-19.

"Kasus dasar kami tetap untuk penyeimbangan kembali pasar minyak yang didorong oleh permintaan, dengan tantangan dari logistik vaksinasi yang kemungkinan hanya sementara dan bukti kemanjuran vaksin yang masih meningkat," kata Goldman Sachs dalam sebuah laporan baru, sambil mencatat bahwa reli beberapa pekan terakhir telah berhenti.

Pada jajak pendapat Reuters menunjukkan bahwa para analis menyakini harga minyak akan tetap di sekitar level saat ini untuk sebagian besar tahun ini sebelum pemulihan pulih jelang akhir 2021. 

Baca Juga: Beragam sentimen negatif menahan penguatan harga minyak

Pengebor minyak dan gas Amerika Serikat (AS) bersiap-siap untuk peningkatan permintaan dan karena harga yang lebih tinggi membuat sumur baru menguntungkan lagi, menambahkan rig untuk bulan keenam berturut-turut di bulan Januari.

Produksi AS meningkat dan berada di atas 11 juta barel per hari pada November untuk pertama kalinya sejak April, berdasarkan data Energy Information Administration.

Selanjutnya: IHSG melonjak 3,50% ke 6.067 pada Senin (1/2), asing lepas BMRI, BBCA, ASII

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×