kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.741.000   2.000   0,12%
  • USD/IDR 16.384   -30,00   -0,18%
  • IDX 6.466   -49,24   -0,76%
  • KOMPAS100 928   1,38   0,15%
  • LQ45 727   0,20   0,03%
  • ISSI 203   -1,41   -0,69%
  • IDX30 379   -0,25   -0,07%
  • IDXHIDIV20 452   -1,88   -0,41%
  • IDX80 106   0,31   0,30%
  • IDXV30 109   0,41   0,38%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,10%

Harga Merosot, Simak Rekomendasi Saham Emiten Batubara : PTBA, ITMG, UNTR, AADI


Minggu, 16 Maret 2025 / 21:19 WIB
Harga Merosot, Simak Rekomendasi Saham Emiten Batubara : PTBA, ITMG, UNTR, AADI
ILUSTRASI. Foto udara alat berat memuat batubara di tempat penampungan tepi Sungai Batanghari, Muaro Jambi, Jambi. Emiten batubara masih dibayangi pelemahan harga batubara akibat produksi terus meningkat dan tingkat persediaan yang tinggi. Regulasi baru di industri ini seperti tarif royalti dan skema Mitra Instansi Pengelola (MIP) juga akan berefek pada kinerja saham batubara. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/foc.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emiten batubara masih dibayangi pelemahan harga batubara akibat produksi terus meningkat dan tingkat persediaan yang tinggi. Regulasi baru di industri ini seperti tarif royalti dan skema Mitra Instansi Pengelola (MIP) juga akan berefek pada kinerja saham batubara.

Berikut rekomendasi beberapa saham sektor batubara dari berbagai analis. Simak ulasannya.

  • PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

PTBA diproyeksi memiliki laba stabil didukung oleh pertumbuhan produksi dan dukungan regulasi. Target produksi PTBA sebesar 50 juta ton untuk tahun 2025 yang tercantum dalam RKAB merupakan peningkatan sebesar 21% yoy. Jika tercapai, maka pertumbuhan produksi sebagian dapat mengimbangi potensi pelemahan harga batubara.

Selain itu, PTBA akan diuntungkan dari penerapan skema Mitra Instansi Pengelola (MIP), yang dapat memberikan mekanisme harga yang lebih menguntungkan untuk penjualan batubara domestik. Di antara perusahaan batubara, PTBA menonjol dengan pangsa pasar domestik tertinggi sekitar 60%. Kehadiran domestik yang signifikan ini memposisikan PTBA sebagai penerima manfaat utama dari inisiatif MIP dibandingkan dengan perusahaan sejenis di industri ini.

Laba PTBA akan tetap relatif stabil di tahun-tahun mendatang didukung oleh pertumbuhan produksi, yang memposisikan pemegang saham untuk kemungkinan pembayaran dividen yang lebih tinggi. Namun waspadai harga batubara yang lebih rendah, volume penjualan yang lebih lemah, serta biaya produksi dan kas yang lebih tinggi dari yang diantisipasi.

Rekomendasi : Netral

Target Harga : Rp 2.800

Analis Sinarmas Sekuritas Kenny Shan dalam riset 21 Februari 2025

 

  • PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

Manajemen ITMG telah menetapkan target produksi batubara konservatif sekitar 20,8 juta ton –21,9 juta ton. ITMG akan tetap fokus pada efisiensi biaya untuk mengurangi dampak volatilitas harga batubara.

Pada harga jual (ASP) batubara global direvisi turun menjadi US$83.6 per ton dan US$75 per ton. Prospek harga batubara secara umum menurun, terutama didorong oleh faktor-faktor seperti pertumbuhan ekonomi moderat di negara-negara konsumen batu bara utama seperti Tiongkok dan India.

Ciptadana Sekuritas mempertahankan produksi batubara, volume penjualan, dan rasio pengupasan ITMG, sambil melakukan sedikit penyesuaian terhadap biaya tunai untuk 2025-2026. Namun kondisi harga batubara yang lebih rendah bisa membuat laba bersih ITMG turun menjadi masing-masing US$ 291 juta dan US$191 juta di 2025 dan 2026.

Rekomendasi : Hold

Target Harga : Rp 24.000

Analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo dalam riset 3 Maret 2025

 

  •  PT United Tractors Tbk (UNTR)

Portofolio UNTR yang terdiversifikasi dengan baik terus memberikan ketahanan pendapatan meskipun harga batu bara melemah. Dengan volume emas yang lebih tinggi dan harga yang menguntungkan, segmen emas akan membantu mengurangi penurunan pendapatan dari bisnis batubara di tengah harga yang melemah.

Segmen emas terus memainkan peran penting dalam portofolio UNTR, menyumbang 10% dari total pendapatan 2024 dibandingkan 5% pada tahun fiskal 2023. Kontribusi segmen emas juga meningkat jadi 20% dari laba bersih dibandingkan 5% pada tahun fiskal 2023.

Perusahaan tambang emas milik UNTR yakni Sumbawa Jutaraya (SJR) mulai berkontribusi pada kuartal IV-2024 dengan 1,9 koz, dan produksi diperkirakan mencapai 20 koz pada tahun 2025. Laba bersih UNTR diperkirakan naik 11% yoy menjadi Rp21,5 triliun pada 2025 karena laba emas yang kuat mengimbangi volatilitas harga batubara, memastikan stabilitas laba dan keberlanjutan jangka panjang.

Sementara itu, harga batubara diperkirakan turun menjadi US$83 per ton dari US$125 pada tahun 2024. Namun, portofolio UNTR yang terdiversifikasi dengan baik terus memberikan ketahanan pendapatan meskipun harga batu bara melemah. UNTR tetap menjadi salah satu peluang investasi paling menarik di sektor energi dan emas, didukung oleh arus kas bebas yang kuat, neraca yang solid, dan pertumbuhan laba yang tangguh.

Rekomendasi : Buy

Target Harga : Rp 39.500

Analis Sucor Securitas Achmad Yoga Ghifari dalam riset 3 Maret 2025

 

  • PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)

Laba AADI di tahun 2025 diperkirakan turun 25% karena prospek harga batubara yang lebih rendah. Akan tetapi, laba diperkirakan naik 5% pada 2026 dari kontribusi laba yang diharapkan dari proyek pembangkit listrik tenaga batubara KPI.

AADI adalah penambang berbiaya rendah dengan biaya tunai sebesar US$34 per ton tanpa royalty (US$50 per ton termasuk royalti) pada 2024. Profil biaya tersebut diproyeksi berkelanjutan di tengah basis cadangannya yang cukup.

Emiten grup Adaro ini memiliki basis cadangan batubara yang cukup sebesar 946 juta ton yang berarti masa pakai cadangan 16 tahun, sebagian besar terdiri dari batubara yang ramah lingkungan dengan kandungan sulfur dan abu yang rendah. Produksi AADI diperkirakan tumbuh sebesar 1,5%-3% pada tahun fiskal 2025 - 2026, didorong oleh peningkatan di tambang Balangan dan Mustika Indah Permai (MIP).

Rekomendasi : Buy

Target Harga : Rp 9.850

Analis BRI Danareksa Sekuritas Erindra Krisnawan dalam riset 13 Maret 2025

 

Selanjutnya: Bitcoin Berpotensi Tembus US$126.000 pada Juni, Pasar Bullish Kembali?

Menarik Dibaca: Ciplaz Perkuat Dukungan UMKM dengan Foodcourt Tuang Riung dan Langit Rasa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×