Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) akan memacu produksi emasnya tahun ini di tengah harga emas yang semakin berkilau.
Saat ini, harga emas spot menyentuh rekor tertinggi ke level US$ 2.188 per ons troi pada Senin (11/3) seperti dikutip dari Bloomberg. Kenaikan tersebut memicu spekulasi bahwa harga emas pada pekan ini bisa mencapai hingga ke level di atas US$ 2.200 per ons troi.
Bahkan, Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong memprediksi harga emas akan mengalami tren kenaikan dalam jangka panjang. Pergerakan positif harga emas ini akan memberikan dampak positif terhadap kinerja emiten tambang emas.
Baca Juga: Bumi Resources Minerals (BRMS) Menargetkan Produksi Emas Naik 75% Tahun Ini
Director & Chief Investor Relations Officer, Herwin W. Hidayat, mengatakan, kenaikan harga emas akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kenaikan harga jual emas juga akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan laba.
"Di tahun ini kami menargetkan produksi emas bisa mencapai di atas 35.000 ounces (oz) emas," kata Herwin kepada KONTAN, Rabu (13/3).
Sebagai pembanding, produksi emas BRMS terus mengalami kenaikan sejak tahun 2020. Pada tahun 2022 produksi emas BRMS di level 5.400 oz. Pada tahun 2023 naik menjadi di atas 20.000 oz.
Herwin menuturkan, saat ini seluruh produk emas BRMS dijual ke dalam negeri. Para pembeli produk emas BRMS di antaranya PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Jakarta, Hartadinata Abadi di Bandung, Bhumi Satu Inti di Surabaya, dan lain-lain. Harga jual on spot (harga dijual ditentukan di harga pasar di saat hari penjualan berlangsung) berdasarkan london metal exchange (LME).
Baca Juga: Bumi Resources Minerals (BRMS) Targetkan Produksi Emas Meningkat Tahun 2024
Untuk mencapai target produksi, Herwin mengungkapkan pada tahun ini strategi BRMS ada dua, pertama mengoptimalkan produksi emas dari pabrik emas kedua di Palu dan kedua, menyelesaikan konstruksi pabrik emas ketiga di Palu agar bisa mulai beroperasi di pertengahan tahun ini.
Dari sisi hulu pertambangan, anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini telah mengajukan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2024-2026 untuk anak usahanya seperti CPM dan PT Gorontalo Minerals serta anak usaha lain.
Untuk tahun ini, PT CPM akan berfokus pada pengembangan kegiatan eksplorasi sejumlah blok tambang untuk meningkatkan jumlah cadangan bijih.
Selain itu, juga akan berfokus pada kegiatan penambangan terbuka untuk peningkatan persediaan cadangan dan produksi emas. PT CPM juga bakal meningkatkan kapasitas pemrosesan pabrik emas kedua serta konstruksi pabrik emas ketiga.
Baca Juga: Harga Emas Masih Bullish Tahun Depan, Intip Rekomendasi Saham Emiten Emas
Sementara itu, untuk PT Gorontalo Minerals, fokus pengembangan tahun ini meliputi kegiatan pengeboran dan eksplorasi demi meningkatkan jumlah cadangan bijih dan melanjutkan kegiatan pembukaan lahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News