Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten emas turut mendulang rezeki dari penguatan harga emas.
Analis Minna Padi Investama Sekuritas Andre Setiawan memperkirakan, ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah saat ini akan terus menyokong kenaikan harga emas.
Hal ini tentunya akan menguntungkan emiten penambang emas, salah satunya PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) seiring harga jual rerata alias average selling price (ASP) yang juga akan semakin tinggi.
Pada 9 bulan pertama tahun ini, harga jual emas BRMS berada di kisaran US$ 1.914 per oz. Artinya, ada peningkatan 6% dari harga jual BRMS pada periode yang sama di tahun lalu yang sekitar US$ 1.805 per oz.
Baca Juga: Kenaikan Harga Jual Emas Memoles Kinerja Bumi Resources Minerals (BRMS)
Selain peningkatan harga jual, anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini juga mencatat kenaikan kinerja produksi. BRMS mencatatkan produksi emas sebesar 511 kg atau setara 16.437 oz dalam 9 bulan pertama di tahun 2023. Jumlah ini merefleksikan kenaikan sebesar 328% dari periode yang sama di tahun lalu.
Kinerja produksi yang semakin membaik disebabkan oleh pengoperasian pabrik emas ke-2 yang terus meningkat menuju kapasitas penuh.
Alhasil, kombinasi dari kenaikan harga jual dan kenaikan produksi turut menyepuh kinerja keuangan BRMS. Per kuartal III-2023, emiten tambang mineral ini membukukan pendapatan senilai US$ 32,74 juta.
Realisasi ini melonjak 294% dari pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya US$ 8,32 juta. Angka ini juga berhasil melampaui pendapatan BRMS di 2022 yang kala itu mencapai US$ 11,64 juta.
Dari sisi bottomline, BRMS membukukan kenaikan laba bersih hingga 65% menjadi US$ 10,6 juta dari sebelumnya hanya US$ 6,47 juta di periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan kinerja per September 2023, price to earnings (PE) ratio tahunan BRMS hingga akhir 2023 diproyeksi mencapai 111,25 kali dengan price to book value (PBV) sebesar 1,47 kali.
Andre memperkirakan valuasi BRMS akan terus meningkat pada 2024 seiring pabrik kedua miliknya di Palu akan mencapai kapasitas penuh, menyusul selesainya pabrik ketiga di Palu dan pabrik di Gorontalo.
Baca Juga: Bumi Resources Minerals (BRMS) Optimalkan Temuan Cadangan Emas Baru di Poboya
Sehingga, Andre mempertahankan rekomendasi beli saham BRMS namun dengan target harga yang lebih tinggi yakni Rp 225 per saham dari sebelumnya Rp 215 per saham.
Dalam riset tertanggal 1 November 2023, analis Samuel Sekuritas Indonesia Juan Harahap merekomendasikan beli saham BRMS dengan target harga Rp 230 per saham. BRMS diyakini akan mampu membukukan kinerja yang lebih baik lagi di kuartal IV-2023 ini dengan menimbang sejumlah faktor.
Pertama, pabrik pengolahan emas keduanya akan mulai beroperasi dengan kapasitas penuh di kuartal IV-2023.
Kedua, emas memiliki prospek yang relatif baik di kuartal IV-2023. Dengan ketidakpastian global pasca perang Israel-Hamas, investor mungkin akan beralih ke aset-aset safe-haven, termasuk emas.
Meski demikian, Juan memperkirakan angka laba bersih full-year BRMS kemungkinan akan lebih rendah dari proyeksi yang dipasang saat ini, dengan mempertimbangkan biaya operasional alias operational expenditure (Opex) BRMS saat ini yang lebih tinggi dari perkiraan Samuel Sekuritas Indonesia.
Dus, BRMS diproyeksi membukukan laba bersih sebesar US$ 15 juta di akhir 2023, menurun dari proyeksi awal di angka US$ 21 juta. Namun, Juan mempertahankan estimasi pendapatan BRMS tahun ini di angka US$ 55 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News