kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Melesat, CUAN, CHIP dan BREN Masuk Jajaran 10 Saham IPO Tercuan di Dunia


Minggu, 03 Desember 2023 / 20:56 WIB
Harga Melesat, CUAN, CHIP dan BREN Masuk Jajaran 10 Saham IPO Tercuan di Dunia
ILUSTRASI. Tiga saham emiten asal Indonesia masuk dalam jajaran saham penawaran umum perdana saham atau Intial Public Offering (IPO) tercuan sepanjang 2023 secara global.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga saham emiten asal Indonesia masuk dalam jajaran saham penawaran umum perdana saham atau Intial Public Offering (IPO) tercuan sepanjang 2023 secara global. 

Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) menduduki peringkat pertama secara global. Sejak listing pada 8 Maret 2023 hingga Jumat (1/12), saham CUAN sudah melesat 3.990,91%.

Urutan kedua datang dari PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP). Saham emiten pembuat chip ini sudah melambung 1.550%.

Saham entitas Grup Barito yakni, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) juga tak mau ketinggalan. Dengan imbal hasil 771,79%, BREN menempati urutan kedelapan saham tercuan diseluruh dunia.

Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas menilai, kenaikan ketiga saham pendatang baru tersebut juga tak lepas fundamentalnya.

Ambil contoh, CUAN yang membukukan pendapatan sebesar Rp 1,15 triliun per September 2023. Pendapatan CUAN ini tumbuh 26,35% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 916,79 miliar.

Dari sisi bottom line, CUAN mencetak laba neto yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 175,24 miliar atau turun 30,85% secara tahunan dari Rp 253,43 miliar. 

“Ketiga perusahaan itu memiliki fundamental yang kuat serta adanya penerapan good corporate gorvernance yang berkesinambungan,” jelas Nafan saat dihubungi Kontan, Minggu (3/12). 

Baca Juga: Menangkap Peluang Rotasi di Akhir 2023, Saham Big Caps Pilihan ini Layak Koleksi

BREN juga membukukan kinerja yang impresif sepanjang periode Januari–September 2023. Laba bersih BREN naik 12,4% YoY menjadi US$ 84,47 juta.

Kenaikan laba bersih ini sejalan dengan kenaikan pendapatan. BREN membukukan pendapatan senilai US$ 445,27 juta atau naik 5,13% YoY dari US$ 423,51 juta per kuartal III-2022.

Di sisi lain, Nafan menilai keberhasilan lonjakan saham BREN juga tidak lepas dari sentimen bisnis energi baru terbarukan (EBT) yang sedang baik daun. 

“Sejauh ini euforia dan daya tarik EBT untuk masih kuat terhadap BREN. Jika euforia memudar akan terjadi pembalikan arah saham,” ucap dia. 

Nafan menyembut lonjakan harga saham itu membuat valuasi Price Earning Ratio (PER) dan Price Book Value (PBV) ketiga saham itu menjadi tinggi alias premium. 

Adapun PER CUAN tercatat sebesar 433,02 kali dengan PBV sebesar 61,83 kali. Kemudian PER dan PBV CHIP masing-masing sebesar 85,45 kali dan 35,54 kali. 

PER BREN mencapai 521,40 kali dengan PBV di 229,31 kali. Jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), valuasi BREN jauh lebih tinggi. 

Secara jangka pendek Nafan merekomendasikan hold saham BREN dan CHIP dengan masing-masing target harga di Rp 8.400 dan Rp 3.190 per saham. 

“Untuk CUAN not rated karena menghindari subjektifitas. Jadi saya menganalisi target harga yang benar-benar realistis yaitu BREN dan CHIP,” kata Nafan.   

Potensi IPO Tahun Depan

Gelaran penawaran umum perdana saham alias IPO dalam negeri pada 2024 diproyeksikan masih akan semarak meski ada jahatan Pemilihan Umum (pemilu).

Pasalnya, masih 26 perusahaan yang berada dalam pipeline IPO BEI per Jumat (1/12). Kebanyakan calon emiten itu merupakan perusahaan dengan aset menegah.

Rinciannya, 15 perusahaan dengan skala aset di rentang Rp 50 miliar–Rp 250 miliar. Kemudian 10 perusahaan aset sekala besar dan sisanya skala kecil.

Baca Juga: Sejumlah Saham LQ45 Menguat Puluhan Persen Sejak Awal Tahun, Intip Rekomendasinya

Sementara dalam laman e-IPO, hanya ada satu calon emiten yang sedang menggelar penawaran umum. Dus, ada potensi beberapa IPO akan dilangsungkan pada 2024 mendatang. 

Direktur Utama RHB Sekuritas Thomas Nugroho memproyeksikan meski dibayangi suku bunga yang masih tinggi, tetapi penggalangan dana lewat gelaran IPO masih akan tetap positif. 

“BEI menargetkan ada 62 perusahaan yang melakukan IPO pada 2024. Jadi IPO seharusnya masih positif tahun depan,” ujarnya. 

Selanjutnya: Indonesia Sukses Gelar i-SWAM ke-14, Acara Ilmiah Tahunan Bidang Estetik & Antiaging

Menarik Dibaca: Simak Ramalan Cuaca Besok di Yogyakarta, Dua Wilayah DIguyur Hujan Petir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×