Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas logam mulia menguat dalamĀ sepekan terakhir. Kenaikan tersebut didorong peningkatan permintaan emas dan turunnya imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS).
Melansir Trading Economics, dalam sepekan harga emas naik 3,41% menjadi US$ 1.881,50/ per ons troi pada Kamis (12/10) pada pukul 17.58 WIB.
Sejalan, harga perak naik 6,07% ke US$ 22,16 per ons troi, platinum naik 3,15% ke US$ 881,24 per ons troi, dan paladium naik 1,56% ke US$ 1.160,13 per ons troi.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, harga emas naik oleh permintaan safe haven dari investor merespon perang Israel-Hamas. Selain itu, turunnya imbal hasil obligasi AS akibat pernyataan dovish pejabat-pejabat The Fed akhir-akhir ini.
"Juga risalah pertemuan FOMC semalam yang juga terkesan dovish," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (!2/10).
Baca Juga: Dolar AS Melemah, Harga Emas Beranjak Menguat Dekati Level US$ 1.900 Per Ons Troi
Menurut Lukman, kenaikan emas tersebut mendorong harga logam mulia lainnya. Ia juga memperkirakan harga logam mulai masih berpotensi untuk melanjutkan penguatannya.
Lukman berpandangan, Fed yang melunak dan ketidakpastian geopolitik, harga emas masih berpotensi kembali naik hingga mendekati US$ 2.000/ons troi. Faktor penggerak masih pada permintaan fisik yang kuat terutama dari China, baik bank sentral maupun permintaan ritel.
"Target harga emas kisaran US$ 1.950 - US$ 2.000/ per ons troi," katanya.
Meski emas menguat, harga logam mulai lainnya disebut kenaikannya akan lebih terbatas. Platinum diperkirakan pada akhir tahun berada di US$ 925 per ons troi dan paladium di US$ 1.250 per ons troi.
"Platinum dan paladium tidak bisa naik sebesar emas karena dua logam itu saling bersaing juga sebagai logam industri, dan juga tertekan oleh perlambatan ekonomi, terutama China," tutup Lukman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News