Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga kripto dalam beberapa minggu terakhir tercatat naik. Meskipun begitu, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat, nilai transaksi masih turun.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti Tirta Karma Sanjaya mengatakan, transaksi aset kripto di awal tahun 2023 menurun dari rata-rata nilai transaksi di tahun 2022. Nilai transaksi kripto pada bulan Januari 2023 tercatat Rp 12 triliun. Jika dibandingkan dengan bulan Desember 2022, sebenarnya tak begitu jauh.
“Namun, nilai transaksi bulan Februari 2023 masih jauh di bawah rata-rata nilai transaksi di tahun 2022, yaitu Rp 25 triliun per bulan,” kata Tirta, Selasa (21/2).
Baca Juga: Perkuat Ekosistem Aset Kripto, ICCA Gelar Indonesia Crypto Consumer Summit
Menurut Tirta, nilai rata-rata transaksi kripto di tahun 2022 memang terbantu dengan tingginya transaksi pada awal tahun. Harga dan nilai transaksi kripto mulai turun di semester kedua 2022 hingga akhir tahun, bahkan hanya sampai di level Rp 12 triliun-Rp 13 triliun dalam satu bulan.
Tirta mengatakan, Bappebti masih mempelajari penyebab dari masih minimnya nilai transaksi kripto di awal Januari 2023.
“Kami masih mempelajari apakah ini merupakan titik jenuh dari sisi pasar kripto atau memang pengaruh dari harga aset kripto yang sejak tahun lalu melemah,” kata dia.
Baca Juga: Pasar Kripto Indonesia Tumbuh, Begini Tantangan yang Akan Dihadapi
Meskipun begitu, Tirta berharap nilai transaksi kripto di tahun 2023 bisa membaik, setidaknya melebihi capaian nilai transaksi total di tahun 2022. Nilai transaksi kripto berpotensi naik, karena harga-harga kripto di bulan Februari 2022 kini sudah kembali menghijau.
“Saya lihat mulai ada beberapa mothercoin, seperti bitcoin, etherum, solana, dan cardano, itu mulai naik,” papar dia.
Menurut Tirta, jika melihat tren aset kripto yang masa bearish-nya sudah lewat, maka seharusnya nilai transaksi dan harga kripto bisa naik kembali hingga tahun 2025. Dia menambahkan, paling tidak target tahun 2023 ini bisa melebihi transaksi di 2022, yaitu Rp 306,4 triliun secara keseluruhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News