kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga komoditas membaik, simak rekomendasi saham tiga emiten tambang BUMN


Senin, 10 Mei 2021 / 07:00 WIB
Harga komoditas membaik, simak rekomendasi saham tiga emiten tambang BUMN


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek kinerja tiga emiten yang tergabung dalam holding tambang milik negara (MIND ID), diyakini masih cukup cerah. Prospek ini disokong oleh membaiknya harga komoditas yang menjadi andalan masing-masing emiten.

Analis Phillip Sekuritas Indonesia Michael Filbery menilai, prospek PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan didorong oleh sejumlah sentimen di pasar batubara. Salah satunya adalah China, yang menjadi salah satu pangsa pasar ekspor PTBA, sedang mengalami penurunan pasokan dalam negeri.

Kondisi ini bisa menjadi peluang  yang dapat ditangkap oleh PTBA. Michael menargetkan pertumbuhan penjualan tahun ini bisa mencapai 15% yoy.

Michael memproyeksikan harga batubara acuan tahun ini berada di level US$ 75 per ton. Salah satu sentimen yang bisa mendongkrak harga emas hitam ini antara lain larangan China atas impor batubara asal Australia yang telah mengurangi ketersediaan batubara berkalori menengah. Ini bisa menjadi katalis positif bagi pasar batubara Indonesia.

Baca Juga: Wow, 51% saham Freeport & 20% saham INCO di MIND ID bakal dijual melalui IPO?

Selain itu, pertumbuhan ekonomi kawasan Asia tahun ini yang didukung dengan masifnya program vaksinasi akan mendongkrak permintaan sumber energi, salah satunya batubara. Meskipun volume produksi dan penjualan PTBA turun di kuartal pertama 2021, Michael meyakini kinerja operasional Bukit Asam akan membaik di kuartal selanjutnya.

“Produksi yang relatif rendah pada  kuartal pertama masih bisa di-cover dengan potensi peningkatan produksi di kuartal kedua dan ketiga tahun ini, seiring telah mulainya musim kemarau,” terang Michael kepada Kontan.co.id. Phillip Sekuritas Indonesia merekomendasikan buy saham PTBA dengan target harga Rp 3.000 per saham.

Baca Juga: Tiga emiten BUMN tambang catatkan kinerja beragam di kuartal I, siapa paling moncer?

Selain batubara, komoditas lain yang harganya diperkirakan kinclong tahun ini adalah nikel. Dus, hal ini akan berdampak positif kepada PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Analis BRI Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri memproyeksikan laba bersih ANTM tahun ini akan melonjak 84,6% menjadi Rp 2,1 triliun (dari Rp 1,15 triliun di 2020). Lonjakan laba bersih ini didorong oleh harga nikel yang solid dengan asumsi harga rata-rata nikel yang lebih tinggi sebesar US$ 18.000 per ton serta volume penjualan bijih nikel yang lebih besar.

Selain nikel, kinerja ANTM juga akan didorong oleh moncernya penjualan emas. Meskipun volume penjualan emas di tiga bulan pertama 2021 mencapai 7.411 kg atau sudah 39% dari target, BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan masih adanya potensi kenaikan volume penjualan emas. Hal ini mengingat Aneka Tambang mempertahankan target penjualan emas  yang cukup konservatif, yakni sebesar 19.000 kg untuk tahun ini.

BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham ANTM dengan target harga yang lebih tinggi, yakni di Rp3.200 (dari sebelumnya Rp 3.000). Namun, risiko utama rekomendasi ini adalah harga nikel global yang lebih rendah.

Baca Juga: Jurus MIND ID selesaikan utang akuisisi Freeport US$ 500 juta jatuh tempo tahun ini

Sementara untuk PT Timah Tbk (TINS), Stefanus mengatakan kondisi cuaca yang mendukung memasuki musim kemarau akan membantu TINS untuk meningkatkan produksi kuartalan di kuartal kedua. “Selain itu, harga timah rafinasi yang solid baru-baru ini akan membantu mendukung laba bersih TINS,  yang kami perkirakan akan mencapai Rp 311 miliar,” tulis Stefanus dalam riset, Jumat (7/5).

BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi hold saham TINS dengan target harga Rp 1.700. Harga timah yang solid saat ini serta ekspektasi membaiknya kondisi cuaca yang bermuara pada meningkatnya produksi di kuartal mendatang akan membantu TINS dalam membukukan laba yang lebih kuat.

Meskipun demikian, rekomendasi hold terhadap saham TINS masih dipertahankan mengingat kenaikan yang sudah cukup terbatas pada target harga yang dipasang, yakni di level Rp 1.700 per saham.

Baca Juga: MIND ID bukukan laba bersih Rp 1,8 triliun pada tahun 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×