Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek kinerja tiga emiten yang tergabung dalam holding tambang milik negara (MIND ID), diyakini masih cukup cerah. Prospek ini disokong oleh membaiknya harga komoditas yang menjadi andalan masing-masing emiten.
Analis Phillip Sekuritas Indonesia Michael Filbery menilai, prospek PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan didorong oleh sejumlah sentimen di pasar batubara. Salah satunya adalah China, yang menjadi salah satu pangsa pasar ekspor PTBA, sedang mengalami penurunan pasokan dalam negeri.
Kondisi ini bisa menjadi peluang yang dapat ditangkap oleh PTBA. Michael menargetkan pertumbuhan penjualan tahun ini bisa mencapai 15% yoy.
Michael memproyeksikan harga batubara acuan tahun ini berada di level US$ 75 per ton. Salah satu sentimen yang bisa mendongkrak harga emas hitam ini antara lain larangan China atas impor batubara asal Australia yang telah mengurangi ketersediaan batubara berkalori menengah. Ini bisa menjadi katalis positif bagi pasar batubara Indonesia.
Baca Juga: Wow, 51% saham Freeport & 20% saham INCO di MIND ID bakal dijual melalui IPO?
Selain itu, pertumbuhan ekonomi kawasan Asia tahun ini yang didukung dengan masifnya program vaksinasi akan mendongkrak permintaan sumber energi, salah satunya batubara. Meskipun volume produksi dan penjualan PTBA turun di kuartal pertama 2021, Michael meyakini kinerja operasional Bukit Asam akan membaik di kuartal selanjutnya.
“Produksi yang relatif rendah pada kuartal pertama masih bisa di-cover dengan potensi peningkatan produksi di kuartal kedua dan ketiga tahun ini, seiring telah mulainya musim kemarau,” terang Michael kepada Kontan.co.id. Phillip Sekuritas Indonesia merekomendasikan buy saham PTBA dengan target harga Rp 3.000 per saham.
Baca Juga: Tiga emiten BUMN tambang catatkan kinerja beragam di kuartal I, siapa paling moncer?