Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian besar harga logam dasar naik tipis pada hari Jumat. Tetapi ketidakpastian tentang rencana tarif presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan dolar AS yang kuat membatasi kenaikan harga.
Jumat (10/1) pukul 10.37 WIB, harga tembaga pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik tipis 0,4% menjadi US$ 9.114 per metrik ton.
Indeks dolar berada di 109,22, sedikit lebih rendah dari level tertinggi dua tahun yang dicapai pada tanggal 2 Januari. Tetapi indeks yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia ini menuju kenaikan mingguan terpanjangnya dalam lebih dari setahun. Penguatan dolar AS ditopang oleh kenaikan imbal hasil obligasi dan antisipasi laporan pekerjaan AS yang kuat.
Dolar yang lebih kuat membuat pemegang mata uang lain lebih mahal untuk membeli komoditas yang dihargakan dalam dolar.
"Tembaga masih menghadapi tekanan ke bawah jika dolar menguat saat Trump memutuskan untuk mengubah beberapa tarif," kata Jinrui Futures dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters.
Baca Juga: Harga Logam Naik Tipis Kamis (9/1), Ketidakpastian Tarif Trump Menjadi Sorotan
Pasar keuangan khawatir tarif perdagangan Trump akan meningkatkan inflasi. Hal itu telah membantu dolar tetap kuat, didukung oleh kenaikan imbal hasil Treasury.
Presiden Federal Reserve Bank of Boston Susan Collins, pada hari Kamis menganjurkan pendekatan yang sabar dan bertahap terhadap pemotongan suku bunga AS karena ketidakpastian yang signifikan.
Awal pekan ini, laporan beredar bahwa tim Trump sedang mempertimbangkan tarif selektif pada sektor-sektor yang penting bagi keamanan nasional atau ekonomi. Namun, Trump membantah laporan ini.
Baca Juga: Saham Emiten Barang Baku Masih Sulit Melaju
Kontrak tembaga Februari yang paling banyak diperdagangkan di Shanghai Futures Exchange (SHFE) naik 0,8% menjadi 75.260 yuan (US$ 10.264,73) per ton.
Harga aluminium LME naik 0,9% menjadi US$ 2.560 per ton. Harga nikel naik 0,2% menjadi US$ 15.510 per ton. Harga seng naik 0,7% menjadi US$ 2.867 per ton.
Harga timah naik 0,8% menjadi US$ 30.075 per ton. Sementara harga timbal naik 1,0% menjadi US$ 1.947.
Harga aluminium SHFE naik 1,7% menjadi 20.125 yuan per ton. Harga nikel naik 0,5% menjadi 125.560 yuan. Harga seng naik 0,7% menjadi 24.130 yuan.
Sedangkan harga timbal turun 0,2% menjadi 16.545 yuan dan timah naik 0,1% menjadi 252.250 yuan.
Selanjutnya: Pemerintah Indonesia Gandeng Qatar Bangun Rusun di Kawasan Perkotaan
Menarik Dibaca: 18 Tips Efektif Mengurangi Lemak Perut yang Dapat Anda Terapkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News