Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemangkasan suku bunga The Fed mendorong harga logam menuju tren penguatan. Meski harga komoditas energi masih lesu, tetapi harga logam masih mampu merangkak naik.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas berada di US$ 2.608 per ons troy pada Senin (16/9). Dalam sepekan, harganya naik 4,02%.
Harga perak juga naik 7,04% ke US$ 31,32 per ons troy. Sementara tembaga per Jumat (13/9) naik 3,9% ke US$ 9.308 per ton.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo menilai, naiknya harga logam lantaran meningkatnya ekspektasi Federal Reserve yang akan memilih pemotongan suku bunga yang lebih agresif pada pertemuan minggu ini.
Baca Juga: Harga Emas Melonjak ke Rekor Tertinggi Karena Prospek Pemangkasan Suku Bunga
Menurut FedWatch Tool, pasar saat ini memperkirakan peluang sebesar 59% bahwa Fed akan memberikan pemotongan suku bunga sebesar 50bps. Sementara pengurangan 25 bps yang moderat berada di angka 41%.
"Ekspektasi tersebut muncul karena tanda-tanda pasar tenaga kerja yang melambat lebih besar daripada pembacaan yang lebih panas dari yang diantisipasi dalam pengukur inflasi utama minggu lalu," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (16/9).
Meski begitu, ia memperingatkan bahwa tren harga logam tersebut, khususnya perak dan tembaga akan tergantung pada data ekonomi, terutama dari China. Menurutnya, jika terjadi pertumbuhan maka akan membantu komoditas logam untuk menguat. Sebaliknya jika mengecewakan akan meningkatkan kekhawatiran permintaan di konsumen logam teratas dunia.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong berpandangan bahwa dari ketiga logam tersebut, emas berpotensi melaju naik.
"Walaupun kenaikan parabolic ini rentan profit taking," sebutnya.
Baca Juga: Mayoritas Harga Logam Dasar Naik di Tengah Harapan Pemotongan Suku Bunga AS
Untuk perak, ia menilai harganya lebih mengekor harga emas. Sementara secara permintaan, ia melihat permintaan industri akan perak masih cenderung lemah.
Lalu untuk tembaga, Lukman memperkirakan kenaikannya akan sementara saja berkaca dari ekonomi China yang masih lesu. Namun, masih perlu dilihat kembali setelah keputusan the Fed," sambungnya.
Lukman pun memperkirakan target harga emas di akhir tahun mencapai US$ 2.700 per ons troy. Lalu perak di US$ 35 per ons troy, dan tembaga di US$ 10.000 tetapi berpotensi menjadi US$ 11.000 jika China memberikan stimulus besar pada ekonomi ketika the Fed mulai memangkas suku bunga.
Sementara Sutopo memperkirakan harga emas 2.650 per ons troy. Kemudian untuk perak di US$ 31,79 per ons troy, sementara tembaga diperkirakan di US$ 4,44 per pon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News