kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

Harga Komoditas Logam Meroket dalam Sebulan, Begini Prospeknya Hingga Akhir Tahun


Jumat, 03 Oktober 2025 / 18:30 WIB
Harga Komoditas Logam Meroket dalam Sebulan, Begini Prospeknya Hingga Akhir Tahun
ILUSTRASI. Harga komoditas logam seperti emas, perak dan tembaga kompak menguat tajam dalam sebulan terakhir


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas logam, baik logam mulia hingga logam industri mencatatkan kenaikan harga dalam sebulan terakhir. Tak hanya emas, harga perak dan tembaga juga terus meroket.

Melansir Tradingeconomics, pada Jumat (3/10/2025) pukul 18.08, harga emas naik 0,22% secara harian dan 8,96% secara bulanan ke US$ 3.865,27 per ons troi.

Sejalan, harga perak juga naik 1,26% secara harian dan melonjak 17% secara bulanan ke US$ 47,584 per ons troi. 

Adapun harga tembaga terkerek 0,88% secara harian dan menanjak 9,97% secara bulanan ke US$ 4,9517 per pon atau setara US$ 10.490 per ton.

Baca Juga: Harga Emas Dekati Rekor Baru, Saham Pertambangan Emas Bergerak Variatif Jumat (3/10)

Presiden Komisioner HFX Internasional Berjangka, Sutopo Widodo mengamati, melonjaknya harga komoditas logam didorong oleh kombinasi ketakutan geopolitik dan ekspektasi kebijakan moneter yang dovish di Amerika Serikat (AS).

"Utamanya, permintaan aset safe haven yang meningkat tajam akibat penutupan sebagian pemerintah AS," jelasnya kepada Kontan, Jumat (3/10/2025).

Pada saat yang sama, pelemahan yang terlihat di pasar tenaga kerja AS juga memperkuat spekulasi pasar akan adanya dua kali pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) di sisa tahun ini.

Secara tradisional, Sutopo bilang, hal ini meningkatkan daya tarik komoditas yang diperdagangkan dalam dolar AS.

Adapun untuk tembaga, kenaikan yang kuat juga disebabkan oleh gangguan pasokan yang parah, seperti kecelakaan di tambang Grasberg Indonesia dan penurunan produksi di Chili akibat gempa.

Ke depan, Sutopo mencermati harga komoditas logam ke depan akan berpusat pada dinamika risk-on ataupun risk-off, serta implementasi kebijakan moneter The Fed.

"Bagi emas dan perak, sentimen akan tetap rentan terhadap perkembangan politik AS, terutama ancaman PHK federal dan negosiasi pendanaan pemerintah," jelas Sutopo.

Baca Juga: Harga Perak Naik di Tengah Risiko Shutdown Pemerintah AS

Di sisi lain, potensi rilis data ekonomi yang tertunda (seperti NFP), membuat investor sangat sensitif terhadap data pasar tenaga kerja swasta yang tersisa.

Sementara itu, harga tembaga akan sangat dipengaruhi oleh kecepatan pemulihan produksi pasca-gangguan dan kekuatan permintaan dari Tiongkok.

Secara keseluruhan, Sutopo melihat prospek komoditas logam ke depan masih konstruktif terutama bagi logam mulia.

Dus, ia memproyeksikan harga emas hingga akhir tahun dapat menembus US$ 4.000 per ons troi. Perak, didorong oleh prospel defisit pasokan, dapat melampaui US$ 50 per ons. Adapun Sutopo menaksir harga tembaga dapat menyentuh US$ 5,0 per pon di akhir tahun.

Selanjutnya: Ekspor Plywood RI Kuasai Pasar Global, Diproyeksi Tumbuh 8% YoY Berlanjut hingga 2026

Menarik Dibaca: Peluang Sukses Besar! Ini Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Besok 4 Oktober 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×