Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas dunia pada Jumat (3/10) diperdagangkan di sekitar US$3.860 per ons, berupaya mencatatkan kenaikan mingguan ketujuh secara beruntun setelah sempat menembus rekor tertinggi baru di awal pekan.
Mengutip tradingeconomics, penguatan harga emas ditopang oleh meningkatnya permintaan aset safe haven, terutama di tengah shutdown parsial pemerintah AS yang mengancam ribuan pekerjaan federal dan berpotensi menunda rilis data ekonomi penting, termasuk non-farm payrolls (NFP).
Karena data ketenagakerjaan resmi tidak dirilis, pasar mengacu pada laporan sektor swasta. Data ADP payrolls tercatat turun untuk bulan kedua berturut-turut—fenomena pertama sejak kuartal II 2020.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,59% ke 8.118 pada Jumat (3/10/2025), JSMR, MEDC, GOTO Top Gainers LQ45
Selain itu, data JOLTS menunjukkan berkurangnya tingkat pengunduran diri (quits), sedangkan laporan Challenger mencatat perlambatan rekrutmen.
Semua sinyal ini memperkuat ekspektasi pasar bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan melakukan setidaknya dua kali pemangkasan suku bunga tambahan, meski inflasi masih tinggi.
Namun, harga emas sempat mendapat tekanan pada Kamis (2/10) setelah Presiden Fed Dallas, Lorie Logan, menyerukan kehati-hatian dalam memangkas suku bunga lebih lanjut.
Kinerja Saham Pertambangan Emas di Bursa Indonesia
Sejalan dengan tren emas global, saham-saham emiten pertambangan emas di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (3/10) bergerak beragam hingga penutupan perdagangan pukul 16:00 WIB.
Baca Juga: Kinerja Saham Big Banks Jumat (3/10): BBCA Naik, BMRI dan BBRI Melemah, BBNI Stagnan
-
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) naik 2,89% ke Rp 3.200, menjadi saham dengan kenaikan tertinggi. ANTM sempat menyentuh Rp 3.220.
-
PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menguat 1,47% ke Rp 6.925 per saham, setelah sempat mencapai Rp 6.950.
-
PT United Tractors Tbk (UNTR) bertambah 1,34% ke Rp 26.500, sempat menyentuh Rp 26.875.
-
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) stagnan di Rp 2.120, meski sempat naik ke Rp 2.140.
-
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) turun 0,52% ke Rp 950 per saham.
-
PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) melemah 2,60% ke Rp 935 per saham.
-
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) terkoreksi paling dalam, yakni 2,63% ke Rp 555 per saham.
Selanjutnya: Pembiayaan Emas WOM Finance Tumbuh 60% per September 2025
Menarik Dibaca: Penganan Donat Diburu, Ini Resep Labu Creamy Juara yang Guilty-Free
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News