Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga perak diperdagangkan sekitar US$ 47 per ons troi pada hari Selasa (30/9), dan telah naik sekitar 15% pada bulan September karena permintaan safe-haven menguat di tengah risiko shut down pemerintah AS.
Kebuntuan itu terjadi ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah membuat sedikit kemajuan dalam mencapai kesepakatan pengeluaran sementara dengan pemimpin Demokrat di Kongres, meningkatkan ketidakpastian pasar.
Departemen Tenaga Kerja AS juga memperingatkan akan menangguhkan rilis data ekonomi, termasuk laporan pekerjaan bulanan utama minggu ini, jika penutupan sebagian terjadi.
Baca Juga: Tak Hanya Emas Berada dalam Tren Penguatan, Begini Prospek Logam Perak dan Tembaga
Pada saat yang sama, pasar bertaruh pada penurunan suku bunga Federal Reserve seperempat poin lagi pada bulan Oktober dan sekitar 42 basis poin (bps) pelonggaran pada akhir tahun.
Di sisi pasokan, defisit struktural menambah dukungan, dengan Silver Institute memproyeksikan kekurangan tahunan kelima berturut-turut pada tahun 2025 karena permintaan melebihi pasokan, semakin menguras persediaan.
Selanjutnya: BBM Vivo Dibeli dari Pertamina, ESDM Pastikan Tersedia pada Minggu Kedua Oktober 2025
Menarik Dibaca: Kesempatan Terakhir Promo Chatime Payday Funday, Minuman Favorit Cuma Rp 19.000/Cup
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News