kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga kedelai kemahalan, CPO lebih diminati


Jumat, 09 September 2011 / 11:59 WIB
Harga kedelai kemahalan, CPO lebih diminati
ILUSTRASI. Promo Yogya Supermarket hari ini 12 November 2020 menawarkan produk-produk segar kebutuhan harian. Dok: Instagram Yogya Group


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

KUALA LUMPUR. Harga kedelai yang sudah kemahalan memicu pasar lebih memilih minyak sawit yang terbilang lebih murah. Akibatnya, harga minyak sawit alias crude palm oil (CPO) menguat.

Kontrak CPO untuk pengiriman November di Malaysia Derivatives Exchange reli 0,9% ke level RM 3.052 atau setara US$ 1.022 per metrik ton, sebelum bergulir ke posisi RM 3.045 pada pukul 11.00 di Kuala Lumpur.

Harga kedelai sudah melejit dalam beberapa hari terakhir, karena proyeksi panen di AS bakal lebih rendah. Kedelai untuk pengiriman November naik 0,5% ke US$ 14,25 per bushel di Chicago. Sementara, minyak sawit untuk pengiriman Desember juga maju 0,5% ke 58,59 sen per pound.

Pada 8 September, Goldman Sachs Group Inc memangkas proyeksi panen kedelai AS menjadi 41,6 bushel per hektare untuk musim 2011-2012, dari target sebelumnya 43 bushel per hektare. Departemen Pertanian AS baru akan merilis perkiraan produksi kedelai pada 12 September mendatang.

Bloomberg mencatat, spread atau perbedaan harga minyak kedelai atas minyak kelapa sawit sudah di atas US$ 270 per ton pada minggu ini, dibandingkan rata-rata US$ 156,59 per ton di tahun ini. Minyak kedelai dan CPO merupakan produk yang saling menggantikan (subsitusi), yang digunakan dalam bahan makanan dan bahan bakar.

Analis komoditas dari Australia & New Zealand Banking Group Ltd. Victor Thianpiriya menilai, harga kedelai yang sudah ketinggian berimbas pada kenaikan permintaan terhadap minyak sawit. "Permintaan ekspor masih ada, sehingga bisa menjaga harga CPO di sekitar atau di atas level RM 3.000," ujarnya, hari ini, di Melbourne.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×