kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga jual rata-rata CPO turun, Astra Agro Lestari (AALI) siapkan sejumlah strategi


Rabu, 10 Juni 2020 / 15:35 WIB
Harga jual rata-rata CPO turun, Astra Agro Lestari (AALI) siapkan sejumlah strategi
ILUSTRASI. Astra Agro Lestari (AALI) memperkirakan harga jual rata-rata kuartal kedua akan lebih rendah daripada kuartal pertama.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 yang terjadi di berbagai belahan dunia sempat menyebabkan penurunan permintaan crude palm oil (CPO) beserta harga jualnya. Akan tetapi, seiring dengan pembukaan lockdown di sejumlah negara, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan perbaikan permintaan CPO.

Presiden Direktur AALI Santosa mengatakan, permintaan dari China sudah mulai masuk di pasar setelah vakum karena libur Tahun Baru Imlek yang dilanjutkan dengan lockdown. "Harga di tingkat global juga mulai membaik walaupun masih di bawah rata-rata kuartal I-2020," ungkap Santoso kepada Kontan.co.id, Rabu (10/6).

Tapi, dia enggan menyampaikan harga jual rata-rata CPO AALI sepanjang kuartal II-2020 ini. Pihaknya akan menginformasikan hal tersebut pada akhir Juli 2020 nanti.

Meskipun begitu, Santoso memprediksi, bakal ada penurunan kinerja sepanjang tiga bulan kedua 2020. "Kinerja keuangan Astra Agro Lestari sangat dipengaruhi oleh harga. Harga rata-rata CPO di kuartal II-2020 pasti akan di bawah kuartal I-2020," tutur Santosa.

Baca Juga: Tebar dividen Rp 95 miliar dan ganti komisaris, ini hasil RUPST Astra Agro Lestari

Sebagai gambaran, pada tiga bulan pertama 2020, AALI mencatatkan harga jual rata-rata CPO sebesar Rp 9.037 per kg. Jumlah ini meningkat 45% dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Alhasil, pendapatan bersih Astra Agro naik 13,3% secara year on year (yoy), dari Rp 4,23 triliun pada kuartal I-2019 menjadi Rp 4,80 triliun pada kuartal I-2020. Bahkan, laba bersih Astra Agro meningkat 892% menjadi Rp 371,06 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Sementara itu, dari segi operasional, faktor cuaca pada kuartal I-2020 mempengaruhi produksi tandan buah segar (TBS) Astra Agro Lestari. Alhasil, produksi TBS AALI turun 8,5% yoy, dari 1,21 juta ton menjadi 1,1 juta ton dan produksi CPO turun 14,6% yoy, dari 415.000 ton menjadi 354.000 ton. Sebaliknya, produksi olein meningkat 20,9% yoy menjadi 101.100 ton dari sebelumnya 83.600 ton.

Baca Juga: CPO Masih Diselimuti Awan Mendung, Ini Rekomendasi Saham AALI, LSIP, SIMP, dan SGRO

Menurut Santosa, pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun anjuran physical distancing, operasional kebun inti tidak mengalami persoalan yang berarti. "Namun untuk buah masyarakat, baik plasma maupun swadaya, pasokan turun akibat adanya pembatasan pergerakan maupun pengaruh puasa dan Lebaran," kata dia.

Oleh karena itu, untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan sepanjang tahun 2020, Astra Agro Lestari bakal menerapkan sejumlah rencana strategis. Mulai dari dilanjutkannya program intensifikasi, mekanisasi dan automasi melalui penerapan inovasi teknologi, serta melakukan penelitian untuk mengembangkan benih unggul dan aplikasi terapannya.

AALI juga akan melanjutkan operasi industri hilir juga menggulirkan program peremajaan tanaman (replanting). Kemudian, untuk meningkatkan volume penjualan, Astra Agro Lestari bakal terus melakukan pengembangan kerja sama dengan kebun masyarakat sekitar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×