kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Jual Rata-Rata CPO Sampoerna Agro (SGRO) Naik di Semester I 2022


Jumat, 29 Juli 2022 / 06:35 WIB
Harga Jual Rata-Rata CPO Sampoerna Agro (SGRO) Naik di Semester I 2022


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) membukukan laba bersih Rp 539,12 miliar di periode enam bulan pertama 2022. Keuntungan SGRO naik 39,35% dari realisasi laba bersih di periode yang sama tahun lalu Rp 386,88 miliar.

Harga pasar minyak sawit atau crude palm oil (CPO) tetap menguat dengan harga rata-rata RM 6.453 per ton pada triwulan kedua 2022, dibandingkan dengan triwulan pertama 2022 sebesar RM 6.166 per ton. Ketegangan geopolitik di Ukraina yang masih berlanjut, kekurangan tenaga kerja di Malaysia, kenaikan harga minyak mentah, serta perubahan kebijakan regulasi di negara-negara produsen dan pengekspor membuat harga minyak nabati tetap kokoh di kuartal kedua 2022.

Hal tersebut menyebabkan harga CPO melonjak sebesar 55% secara year-on-year (yoy) menjadi RM 6.309 per ton selama paruh pertama tahun 2022. Penguatan harga CPO yang mencapai harga tertinggi sepanjang masa pada periode kuartal pertama 2022 dan dampak dari pulihnya produksi tandan buah segar (TBS) di kuartal kedua membuat SGRO mampu mempertahankan profitabilitas yang solid di paruh pertama tahun ini. Adapun pulihnya produksi TBS seiring kondisi cuaca yang menguntungkan.

Baca Juga: Ini Faktor Pendorong Laba Bersih Sampoerna Agro (SGRO) Naik di Semester I-2022

“Sampoerna Agro membukukan EBITDA yang kokoh sebesar Rp 1,1 triliun di semester pertama 2022,” kata Budi Halim, CEO Sampoerna Agro dalam siaran pers, Kamis (28/7)

Harga jual rata-rata atawa average selling price (ASP) Sampoerna Agro mencapai Rp 14.819 per kilogram (kg) pada semester pertama 2022. Harga jual rata-rata ini meningkat 48% secara tahunan. Pada inti sawit (PK) yang merupakan produk penyumbang penjualan terbesar kedua, harga jual rata-ratanya sebesar Rp 10.884 per kg pada semester pertama 2022, meningkat 63% yoy

Pada periode enam bulan pertama 2022, SGRO membukukan pendapatan Rp 2,62 triliun. Jumlah ini turun 1,5% dari pendapatan di semester pertama 2021. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari CPO, penyumbang pendapatan terbesar. Pendapatan dari CPO turun 6% secara yoy akibat volume penjualan CPO yang lebih rendah.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham CPO di Tengah Peluncuran Sejumlah Kebijakan Pemerintah

Di sisi lain, PK mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 32% yoy, ditopang oleh penguatan harga rata-rata PK. Selain itu, pendapatan dari benih unggul DxP Sriwijaya mengalami kenaikan 15% yoy menjadi Rp 84 miliar. Hal ini ditopang oleh kenaikan volume penjualan sebesar 17% yoy menjadi 10,1 juta butir kecambah.

Kondisi cuaca yang mendukung telah meningkatkan kegiatan panen SGRO pada kuartal kedua 2022. Total produksi TBS, termasuk pembelian dari pihak eksternal pada kuartal kedua 2022 mencapai 462.453 ton, meningkat 42% secara kuartalan. Akan tetapi, realisasi ini lebih rendah 2% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Adapun dampak dari kondisi cuaca yang kurang mendukung di triwulan pertama 2022 menyebabkan total produksi TBS turun sebesar 19% yoy menjadi 787.054 ton di enam bulan pertama 2022.

“Didukung oleh kondisi cuaca yang baik, profil perkebunan serta kesinambungan perusahaan dalam mengoptimalkan produksi melalui intensifikasi, kami berharap produksi kelapa sawit dapat meningkat dalam beberapa bulan mendatang dan mencapai puncak produksinya sekitar bulan September atau Oktober,” pungkas Budi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×