kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   -70,00   -0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Harga jual rata-rata batubara diprediksi turun, emiten masih pasang target awal tahun


Jumat, 29 Mei 2020 / 21:31 WIB
Harga jual rata-rata batubara diprediksi turun, emiten masih pasang target awal tahun
ILUSTRASI. Kapal tongkang pengangkut batubara melintas di Sungai Musi, Palembang,Sumatera Selatan.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pertambangan batubara yang sudah merilis laporan keuangan kuartal I-2020 kompak menunjukkan penurunan pendapatan. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) misalnya, mencatatkan penurunan pendapatan 19,2% year on year (yoy), dari US$ 453,03 juta menjadi US$ 365,9 juta.

Kemudian, pendapatan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) merosot 11,3% yoy menjadi US$ 750,47 juta dari sebelumnya US$ 846,48 juta dan pendapatan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terkoreksi 4% yoy menjadi Rp 5,12 triliun. Dari segi laba bersih, ketiga emiten ini juga serentak mencatatkan penurunan dengan kisaran 17%-62% yoy.

Sebagaimana diketahui, kinerja perusahaan batubara sangat dipengaruhi oleh harga global komoditas itu sendiri. Merebaknya pandemi Covid-19 di berbagai belahan dunia sejak pengujung tahun lalu sontak menurunkan konsumsi batubara sehingga turut menurunkan harga jualnya.

Baca Juga: Harga jual batubara diprediksi masih suram, ini penyebabnya menurut analis

Hingga akhir tahun 2020, Analis NH Korindo Sekuritas Meilki Darmawan memprediksi, harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) ITMG, ADRO, dan PTBA akan lebih rendah dari 2019. 

Ia memperkirakan, ASP 2020 ITMG adalah sebesar US$ 61,2 per metrik ton (turun 6% yoy), lalu ASP 2020 ADRO sebesar US$  49,5 per metrik (turun 5% yoy), dan ASP 2020 PTBA sebesar Rp 718.200 per metrik ton (turun 6% yoy).

Perhitungan tersebut didapat dari prediksinya terhadap jumlah  pasokan dan permintaan batubara pada tahun ini. "Menurut saya tidak akan terjadi kenaikan permintaan dan lebih berpotensi untuk turun terus hingga kuartal III-2020," tutur Meilki saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (29/5).

Pasalnya, meski lockdown di China dan beberapa negara lainnya telah dibuka tapi hal tersebut tidak serta merta memulihkan kondisi ekonomi negara-negara tersebut. Terlebih lagi, China berencana untuk mengurangi impor batubara dan memaksimalkan serapan produksi dalam negeri. 

Padahal, menurut Meilki, permintaan batubara dari China berkontribusi sebesar 51% terhadap permintaan batubara dunia.



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×