Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi
Akan tetapi, perlu diingat bahwa kenaikan permintaan batubara dari pembeli lokal hanya akan mendorong pertumbuhan volume penjualan, bukan harganya. Pasalnya, harga jual acuan komoditas tersebut masih menggunakan harga batubara dunia.
Untuk sektor batubara, Dessy masih memasang rekomendasi underweight karena belum memiliki prospek yang cerah. Ia juga menyarankan, pelaku pasar yang belum punya untuk menghindari saham-saham batubara terlebih dahulu.
Baca Juga: Batubara dan emas mulai atraktif pekan ini, cermati saham-saham berikut
Sementara itu, bagi investor yang sudah memiliki saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), ia menyarankan untuk hold sampai pembayaran dividen selesai.
Dalam sebulan terakhir hingga perdagangan Jumat (29/5), harga saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tumbuh 5,14% menjadi Rp 1.945 per saham, ADRO melesat 25,71% ke Rp 1.100 per saham, dan ITMG meningkat 17,39% ke Rp 8.100 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News