Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Dyandra Media International Tbk menetapkan harga perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) di Rp 350 per saham. Harga ini di batas tengah dari kisaran yang ditawarkan Rp 315 - Rp 415.
Emiten yang akan menyandang kode saham DYAN akan melepas 1,28 miliar atau 30% saham beredar. Artinya Dyandra akan meraup dana Rp 448,7 miliar. Danny Budiharto, Direktur Operasional Dyandra, mengatakan, tidak ada anchor buyer khusus yang menyerap saham ini. Kebanyakan, dari investor Hongkong dan Malaysia.
Dyandra memberikan porsi 70% untuk asing, sisanya diserap investor domestik. "Tidak ada satu pembeli mayoritas, tetapi banyak hedge fund besar yang masuk, ini lebih baik buat kami daripada hanya satu-dua investor," ujar Danny. Dia mengatakan, saham Dyandra juga masuk kategori saham syariah.
Dyandra mengalokasi saham karyawan atau employee stock allocation (ESA) 5% atau setara 64,1 juta saham. Dyandra memiliki program pemberian saham kepada manajemen dan karyawan management and employee stock option program (ESOP) sebanyak 2,5% setelah IPO.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities mengatakan, harga IPO Dyandra adalah harga wajar. Pelepasan harga perdana ini pun sudah sesuai dengan prediksi. Dia pun yakin, pelaku pasar akan meminati saham DYAN.
Reza mengitung, target saham DYAN bisa ke Rp 410 - Rp 420. Ini merupakan batas maksimal penawaran harga perdana Dyandra. "Justru karena dilepas di harga Rp 350 potensi kenaikannya akan lebih besar," ungkap dia. Meski hasil raihan IPO Dyandra kurang, tapi menurut dia, investor akan melihat harga itu masih di bawah premium.
Reza berpendapat, bisnis Dyandra cukup unik dibanding dengan emiten lainnya. Bisnis Event Organizer (EO) bagian dari MICE. Secara fundamental bisnis ini menjadi bisnis yang berprospek baik dan akan terus melaju dalam jangka panjang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News