Reporter: Abdul Wahid Fauzie, Ade Jun Firdaus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Borneo Lumbung Energy & Metal akhirnya menetapkan harga penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO). Perusahaan batubara ini menawarkan harga IPO pada kisaran Rp 980 per saham hingga Rp 1.280 per saham.
Borneo berencana menawarkan saham sebanyak 3,32 miliar saham. Dengan hajatan ini, Borneo mengharapkan dapat meraih dana segar sebesar US$ 400 juta. "Kami sudah mempertimbangkan harga ini dengan emiten di bursa Indonesia dan Asia ," kata I Wayan Gemuh, Direktur CIMB Securities, selaku penjamin emisi Borneo. Sayang, Wayan enggan mengatakan berapa discounted ratio harga IPO ini.
Rencananya, Borneo akan menggunakan sebesar 35% akan digunakan untuk ekspansi kapasitas produksi batu bara termasuk pengeluaran modal dan biaya pengembangan sarana dan prasarana pertambangan batu bara.
Sekitar 50% akan digunakan untuk melunasi sebagian atas seluruh utang perseroan dan anak perusahaan, yakni ke PT Sinarmas Sekuritas sebesar Rp 600 miliar. Selain itu, Bornero juga akan membayar utang anak perusahaan sebesar Rp 670 miliar kepada PT Bank CIMB Niaga Tbk dan Rp 685 miliar ke RZB Bank.
Sementara, 13% akan digunakan untuk pengembangan sumber daya batu bara alias coal reserves and resources dan modal kerja anak perusahaan. Lalu sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News