Reporter: Amailia Putri Hasniawati, KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Midi Utama menargetkan perolehan dana Rp 118,89 miliar dari penerbitan saham perdana atau initial public offering (IPO). Perusahaan ritel ini menjadwalkan proses IPO dimulai sejak 18 November 2010 mendatang. Midi Utama berencana menggunakan seluruh dana hasil IPO untuk ekspansi perusahan.
Midi Utama Indoensia yang merupakan anak usaha PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), akan melepas 15% saham dari total modal yang ditempatkan dan disetor penuh atau setara dengan 432.353.000. Kisaran harga saham IPO Midi Utama ditetapkan Rp 225-Rp 275 per saham. Dari hajatan ini, potensi dana yang bisa diraih Midi berkisar antara Rp 97,27 miliar-Rp118,89 miliar.
Direktur Investment Banking Indopremier Securities Shiantaraga mengatakan, harga IPO tersebut mencerminkan price to earning ratio (PER) Midi Utama sekitar 20 kali hingga 25 kali. "Investor yang menjadi sasaran adalah institusi lokal dan beberapa investor ritel. Alokasi saham menunggu proses bookbuilding," ujar dia, Selasa (2/11).
Shiantaraga menjelaskan, proses penawaran berlangsung dari 18 November hingga 22 November 2010. Pernyataan efektif dari Badan Pengewas Pasar Modal Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) diperkirakan baru akan diperoleh pada 15 November 2010. Penjatahan saham dijadwalkan pada 24 November dan listing di BEI 26 November 2010.
Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Midi Utama Indonesia Fernia Kristanto mengungkapkan, sekitar 90% dari hasil IPO akan digunakan untuk mengembangkan gerai di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Makasar dan wilayah lainnya. Sebanyak 10% hasil IPO untuk membiayai pengambangan distribution center (DC) di Serpong dan Bekasi, serta membangun satu DC di Makasar.
"DC di Serpong akan diperluas, sementara di Bekasi dibangun DC fresh food dan di Makasar dibangun DC baru, " jelas dia. DC merupakan pusat distribusi bagi gerai-gerai Alfa Midi milik perseroan ini. Satu DC mendistribusikan barang-barang ke 80 hingga 125 gerai.
Midi Utama berniat membangun hingga 100 gerai baru dan satu Distibution Center di tahun 2011. Fernia menjelaskan, untuk membangun satu gerai nilai investasinya sekitar Rp 2,3 miliar. Sedangkan pembangunan DC menghabiskan dana Rp 55 miliar. Jadi, kebutuhan dana untuk pembangunan gerai dan DC di 2011 berkisar Rp 285 miliar.
Prospek Bagus
Hingga September 2010, total gerai yang dimiliki Midi Utama sebanyak 360 gerai. Perinciannya, sekitar 220 gerai Alfa Midi dan 140 Alfa Expres. Hingga akhir tahun ini, Midi Utama menargetkan bisa mengoperasikan 400 gerai. Sementara jumlah DC yang dimiliki baru tiga, yaitu di Bekasi, Serpong dan Surabaya.
Untuk menunjang ekspansi gerai di 2011, Midi Utama mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 287 miliar. Selain dana hasil IPO, kebutuhan belanja modal di 2011 akan ditutup pinjaman dari bank dan kas internal. Tahun ini belanja modal Midi mencapai Rp 250 miliar. "Hingga September yang sudah terpakai baru Rp150 miliar," jelas Fernia.
Sampai akhir September 2010 penjualan Midi mencapai Rp 1 triliun, naik 80% dibanding periode yang sama tahun lalu. Tahun ini Midi menargetkan penjualannya naik 60%-70% dari tahun lalu sebesar Rp 792,62 miliar. Jadi, total penjualan sepanjang 2010 diperkirakan mencapai Rp 1,26 triliun hingga Rp 1,34 triliun.
Kepala Riset Mega Capital Danny Eugene berpendapat, secara industri prospek bisnis ritel masih baik. Ia beralasan, tingkat konsumsi di dalam negeri masih akan terus meningkat. Ia menaksir pertumbuhan penjualan barang-barang konsumen tumbuh sekitar 40% tahun ini.
Namun, Danny belum bisa memberikan rekomendasi terhadap prospek IPO saham ini. "Prospek bisnis ritel masih menarik. Apalagi, konsumen mulai beralih ke pasar modern seperti Alfa Midi," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News