kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga global bond MDLN sulit terangkat


Selasa, 22 Oktober 2013 / 08:57 WIB
Harga global bond MDLN sulit terangkat
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Tren kenaikan yield obligasi pemerintah Amerika Serikat, US treasury, ikut mengerek kupon obligasi global yang diterbitkan oleh emiten-emiten Indonesia. Yield US Treasury bertenor 10 tahun pada penutupan Jumat (18/10), naik 0,08% menjadi 2,59% dibandingkan pembukaan yang sebesar 2,57%.

Emiten properti PT Modernland Realty Tbk (MDLN), misalnya, harus memberikan kupon tinggi sebesar 11% untuk obligasi global yang bakal terbit pada kuartal-IV tahun ini. Nilai instrumen utang ini senilai US$ 300 miliar dengan tenor tiga tahun.

Obligasi global ini diterbitkan oleh Modernland Overseas Pte Ltd, anak usaha MDLN dan akan dicatatkan di Singapura. Modernland telah menunjuk Citigroup dan UBS Securities sebagai penjamin emisi aksi korporasi ini.

Fakhrul Aufa, analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) mengatakan, selain terimbas kenaikan yield US treasury, peringkat obligasi global MDLN juga menentukan tingginya kupon. Untuk penerbitan global ini, MDLN menggenggam peringkat di bawah investment grade. Fitch ratings menyematkan peringkat B (EXP). Sedangkan, Moody's Investors Service memberi peringkat B2 dengan outlook stabil.

Desmon Silitonga, analis Millenium Danatama Asset Management menambahkan, masih bergejolaknya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS juga ikut mempengaruhi penentuan kupon obligasi global MDLN tersebut. Risikonya masih besar sehingga penentuan kupon juga tinggi.

Desmon memprediksi, harga obligasi global MDLN bakal sulit naik di pasar sekunder. Apalagi, instrumen ini bakal bersaing dengan obligasi global yang diterbitkan oleh korporasi lain di kawasan Asia.  "Suplai global bond cukup besar, khususnya dari China. Sehingga investor juga akan selektif," ujar Desmon. Selain itu, investor cenderung memilih menggenggam instrumen ini hingga jatuh tempo atau hold to maturity.

Kendati demikian, Desmon melihat instrumen ini bakal menyerap dana sesuai target indikasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut dia, tingginya kupon yang ditawarkan emiten bakal menarik investor untuk masuk ke global bond ini.

MDLN juga sudah melakukan roadshow dan mempunyai basis investor sendiri. "Sehingga tidak terlalu sulit untuk menerbitkan surat utang ini," ujar Desmon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×