Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Gas alam membumbung, mendekati rekor harga tertingginya selama enam pekan terakhir. Spekulasi tentang stok yang lebih rendah daripada estimasi awal, mendorong gas naik.
Kontrak pengiriman gas untuk bulan Oktober 2012, Kamis (13/9) pukul 17.00 WIB, senilai US$ 3,056 per juta British thermal unit (mmBtu). Meski sedikit melemah 0,22% dibanding sehari sebelumnya, namun jika dihitung selama satu pekan, harga gas alam tetep menanjak 10,08%.
Pemerintah AS akan mengumumkan data persediaan gas alam dalam sepekan yang berakhir 7 September 2012. Berdasarkan survei Bloomberg yang dihimpun dari 21 analis, kemungkinan persediaan gas alam akan naik sebesar 27 miliar kaki kubik. Sementara, rata-rata peningkatan persediaan gas dalam lima tahun terakhir sebesar 72 miliar kaki kubik.
Pengamat komoditas, Wahyu Tribowo Laksono, mengatakan, harga gas masih berpotensi menguat. Ia
mengingatkan, gas termasuk kelompok komoditas energi yang saat ini sedang berada dalam tren penguatan.
Tren harga gas juga terpengaruh oleh membaiknya kinerja keuangan emiten sektor minyak dan gas kelas dunia, seperti Shell, Connoco Philips dan British Petroleum. Kinerja yang baik selama kuartal II turut meniupkan sentimen positif bagi harga gas.
Indikator teknikal menunjukkan gas alam sedang dalam tahap breakout konsolidasi. Dalam sebulan terakhir, harga gas masih berkutat di kisaran US$ 2,6-US$ 2,8 per mmBtu.
Moving average convergence divergence (MACD) masih berada di zona positif. Relative strength index (RSI) menunjukkan pergerakan naik dari 40 menuju 60,4. Ini menunjukkan harga gas masih memiliki potensi bullish. Dalam sepekan, Wahyu memprediksi, gas berkisar US$ 2,79 hingga US$ 3,10 per mmBtu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News