kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.224   -44,00   -0,27%
  • IDX 7.104   7,49   0,11%
  • KOMPAS100 1.061   -0,99   -0,09%
  • LQ45 835   -0,72   -0,09%
  • ISSI 215   0,47   0,22%
  • IDX30 426   -0,26   -0,06%
  • IDXHIDIV20 514   0,82   0,16%
  • IDX80 121   -0,11   -0,09%
  • IDXV30 125   -0,43   -0,34%
  • IDXQ30 142   0,04   0,03%

Harga gas alam turun, tapi masih dalam batas wajar


Senin, 18 Maret 2019 / 21:43 WIB
Harga gas alam turun, tapi masih dalam batas wajar


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengutip data Bloomberg, Senin (18/3) pukul 17.17 WIB, harga gas alam ditutup di level yang sama ketika pembukaannya, yakni US$ 2,79 per mmbtu.

Penurunan harga gas alam dimulai sejak Januari 2019. Setelah mencapai level US$ 3.59 per mmbtu di 14 Januari lalu, harga gas alam cenderung menurun. Bahkan, harga gas alam sempat menyentuh level US$ 2,5 per mmbtu di pertengahan Februari (7/2).

Menurut Analis Central Capital Future Wahyu Tribowo Laksono, harga gas alam yang flukuatif adalah hal yang wajar. Permintaan gas alam sangat tergantung pada perubahan musim. 

Menurut Wahyu, bulan Februari adalah saat permintaan akan gas alam sangat rendah dalam setahun. Hal ini mempengaruhi harga gas alam yang ikut lesu. 

Kemudian, harga akan rebound di bulan Maret. Kondisi akan sangat berbeda saat memasuki bulan November, ketika mulai masuk musim dingin. Permintaan akan gas alam begitu besar sehingga, harga akan melambung tinggi.

Sementara itu, adanya anggapan pasar akan masih tersedianya stok gas alam semakin memperpanjang turunnya harga. Berdasarkan data yang dihimpun Kontan.co.id, produksi gas alam meningkat dari 97,14 billion cubic feet (bcf) ke level 97,59 bcf. Sedang, diperkirakan kebutuhan pasar akan gas alam tahun 2019 meningkat hingga 7,4 bcf.

Penurunan harga gas alam saat ini dianggap masih wajar jika melihat tahun-tahun sebelumnya. Harga gas alam pada tahun 2018 paling rendah mencapai level US$ 2,53 per mmbtu. 

Tidak jauh berbeda, tahun 2017, harga gas alam paling rendah mencapai level US$ 2,52 per mmbtu. 

Sedangkan tahun 2016, harga gas alam sempat mencapai US$ 1,611 per mmbtu, terendah sejak akhir 1990-an. Secara teknikal, pergerakan harga gas alam berada di bawah MA 10, 50, 100, dan 200. RSI di area 14. Sementara Stochastic di area 14,3 dan MAXD di titik 12,26. Wahyu merekomendasikan buy.

Dalam jangka pendek, masih ada kemungkinan harga gas alam terkoreksi, alias turun lagi tetapi terbatas. 

Proyeksi Wahyu, besok (19/3) harga gas alam akan support di US$ 2,700 per mmbtu, US$ 2,680 per mmbtu, dan US$ per 2,640 mmbtu. Sedangkan resistance ada di US$ 2,880 per mmbtu, US$ 2,900 per mmbtu, dan US$ 2,930 per mmbtu. “Untuk sepekan ke depan, diperkirakan harga gas alam di kisaran US$ 2,600 per mmbtu – US$ 3,000 per mmbtu,” tutup Wahyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×