kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.409   -26,00   -0,16%
  • IDX 7.174   33,30   0,47%
  • KOMPAS100 1.042   1,70   0,16%
  • LQ45 812   -0,04   -0,01%
  • ISSI 225   0,36   0,16%
  • IDX30 424   0,26   0,06%
  • IDXHIDIV20 510   -0,71   -0,14%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 121   -0,55   -0,45%
  • IDXQ30 139   0,00   0,00%

Harga gas alam turun seiring suhu bumi yang semakin hangat


Jumat, 10 Desember 2021 / 20:08 WIB
Harga gas alam turun seiring suhu bumi yang semakin hangat
ILUSTRASI. Harga gas alam. REUTERS/Andrew Cullen/File Photo


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga gas alam cenderung menurun. Proyeksi suhu bumi yang semakin hangat membuat permintaan gas alam menurun. 

Mengutip Bloomberg, Jumat (12/10), harga gas alam kontrak Januari 2022 di Commodity Exchange naik 0,89% ke US$ 3,84 per mmbtu. Namun, dalam sepekan harga gas alam merosot 6,87%.

Jelang akhir tahun biasanya musim dingin datang. Namun, musim dingin saat ini tidak sedingin dulu. 
Founder Traderinco.com Wahyu Tribowo Laksono mengatakan suhu bumi yang lebih hangat membuat permintaan gas alam menurun. Sementara pasokan dan produksi gas alam masih tinggi, sehingga membuat harga menurun. 

Wahyu mengatakan harga gas alam biasanya mengikuti pergerakan harga minyak dunia. Jika tren komoditas energi mereda secara umum harga gas alam akan rentang kembali banjlok dekati US$ 3 per mmbtu bahkan bisa menurun ke US$ 2 per mmbtu. 

Baca Juga: Industri hulu migas topang pertumbuhan ekonomi, MedcoEnergi terus tingkatkan produksi

Namun, potensi penurunan harga terbut  Wahyu proyeksikan belum akan terjadi di akhir tahun ini. Wahyu mengaati pergerakan harga gas alam memang sangat volatil. Di satu sisi harga gas alam berpotensi kembali naik ke US$ 4-US$ 5 per mmbtu jika pasokan dan distribusi gas dari Rusia ke kasawan Eropa terganggu. 
"Badai pasokan yang menurun, kurangnya persediaan yang cukup dan sikap geopolitik antara Rusia dan UE menganggu pasokan gas alam," kata Wahyu. 

Namun, harga gas alam Wahyu perhitungkan rentan terkoreksi jika menyentuh US$ 4,5 per bmmbtu. 

"Harga gas alam bisa naik atau turun yang sangat besar pada suatu waktu sebelum akhirnya konsolidasi," kata Wahyu. 

Wahyu menyimpulkan saat harga gas alam mendekati US$ 2 per mmmbtu investor bisa melakukan peluang buy on weakness. Namun, jika harga di atas US$ 4 per mmbtu maka rekomendasinya adalah sell on strength. 

Sementara itu, konsolidasi harga di level US$ 3 per mmbtu juga sangat terbuka seperti saat ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×